Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkapkan kehendak mereka yang ingin melahirkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari kalangan nasionalis religius.
Hal itu disampaikan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam pidato kebangsaan akhir tahun.
"PKS menghendaki hadirnya poros perubahan yang mampu melahirkan pemimpin bangsa yang memiliki karakter nasionalis religius dan menjadi simbol perubahan untuk Indonesia yang lebih baik," kata Syaikhu secara daring, Jumat (30/11/2022).
Sebelumnya Syaikhu menyampaikan penjajakan koalisi yang kini sedang dilakukan oleh PKS bersama NasDem dan Partai Demokrat.
Baca Juga: Hasto Pastikan PDI Perjuangan akan Segera Umumkan Capres Penerus Presiden Jokowi
"Saat ini PKS telah melakukan penjajakan koalisi dan komunikasi politik dengan berbagai partai. Khususnya dengan Partai NasDem dan Partai Demokrat," kata Syaikhu.
Meski dmeikian terkait urusan capres-cawapres, Syaikhu berujar PKS menghendaki lahirnya pasangan calon lebih dari dua pada Pilpres 2024. Hal itu bertujuan menghindari polarisasi seperti yang terjadi pada Pilpres sebelumnya.
"PKS meyakini dengan terbentuknya minimal tiga pasangan calon capres dan cawapres akan mampu memitigasi dan meminimalisasi polarisasi di tengah masyarakat. Serta memberikan alternatif pilihan bagi masyarakat," kata Syaikhu.
PKS Tunggu Majelis Syura
PKS kekinian tengah menunggu sikap politik terkait Pilpres 2024. Sikap politik itu mencakup arah koalisi hingga calon presideh pilihan.
Baca Juga: Hasto Bocorkan Dua Ciri Calon Presiden Usungan PDIP yang Bakal Diumumkan Megawati Tahun Depan
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan pengambilan sikap itu ditentukan Majelis Syura PKS. Adapun waktunya, tegantung Majelis Syura.
"Sejauh ini belum perubahan dari pernyataan Ketua Majelis Syuro bahwa akhir tahun ini kemungkinan PKS akan membahas sikap politiknya terkait Pilpres," kata Kholid kepada wartawan, Senin (19/12/2022).
Kholid menegakan DPP PKS meunggu keputan Majelis Syura dalam menentukan sikap politik.
Sementara itu mengenai kapan waktu yang pasti PKS mengambil sikap tersebut, Kholid belum memastikan.
"Jadwal spesifiknya di pimpinan Majelis Syura. Kami tidak bisa sampaikan karena itu prerogatif Majelis Syura," ujar Kholid.
Diketahui PKS saat ini sedang menjajaki koalisi dengan NasDem dan Partai Demokrat. Tetapi hingga kini deklarasi pembentukan koalisi belum dijadwalkan.