Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asyari menegaskan, bahwa dirinya siap menghadapi setiap adanya aduan hingga gugatan terhadap dirinya pribadi ataupun lembaganya.
Termasuk soal adanya aduan dugaan pelanggaran etik di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait kasus gratifikasi seks atau asusila berdasarkan pengakuan Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni Moein alias Wanita Emas.
"Iya (saya akan hadapi adanya aduan)," kata Hasyim kepada wartawan dikutip Jumat (30/12/2022).
Di sisi lain, Hasyim menjelaskan, bahwa memang sudah jadi takdir KPU mendapatkan aduan hingga gugatan terkait penyelenggaraan pemilu. Menurutnya, semua harus siap dan tak boleh sakit hati.
"Jadi sudah jadi takdirnya KPU itu sebagai 'ter', terlapor, termohon, tergugat, teradu. Jadi tidak boleh sakit hati, nggak boleh baperan, nggak boleh ngeluh," katanya.
Untuk itu ia menegaskan, pihaknya akan selalu siap menghadapi setiap adanya aduan hingga gugatan. Menurutnya, KPU harus siap menberikan jawaban.
"Ya kalau ada aduan, ada gugatan ya nanti kita jawab di forum-forum tersebut," ucap Hasyim.
Dilaporkan ke DKPP
![Hasnaeni alias Wanita Emas [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/23/40829-hasnaeni-alias-wanita-emas.jpg)
Sebelumnya, Wanita Emas mengaku dilecehkan oleh Ketua KPU Hasyim Asy'ari. Buntut pengakuan itu, Hasyim Asy'ari ia laporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), lantas bagaimana duduk perkaranya? Begini ceritanya:
Bermula dari sebuah video wawancara antara dirinya dengan Farhat Abbas. Ya, Farhat Abbas selama ini dikenal sebagai pengacara kondang yang 'akrab' dengan kalangan artis. Ia juga tercatat sebagai Ketum Partai Pandai yang tidak lolos verifikasi KPU.