Suara.com - Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat meregang nyawa usai diberondong sejumlah peluru di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga pada 8 Juli 2022.
Total ada lima terdakwa yang tengah menjalani persidangan, termasuk Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi. Keduanya menjalani sidang pemeriksaan keterangan saksi pada Kamis (29/12/2022) hari ini.
Salah satu yang diungkap adalah kesaksian asisten rumah tangga (ART) Sambo dan Putri yang baru sebulan bekerja, yakni Sartini. Namun tidak hadir secara fisik, kesaksian Sartini akhirnya dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Terdapat beberapa fakta menarik yang diungkap, termasuk Sartini yang membeberkan perilaku Putri sehari setelah Yosua meninggal dunia.
Sikap yang ditunjukkan Putri begitu disorot karena terkesan biasa saja kendati salah seorang ajudannya baru ditembak mati. Apalagi penembakan tersebut konon dilakukan tanpa sepengetahuan Putri.
Dalam kesaksiannya, Sartini menyebut Putri dalam keadaan baik-baik saja pada tanggal 9 Juli 2022. Bahkan Putri dan Sambo masih bisa santai menyantap sarapan meski beberapa jam sebelumnya Yosua meregang nyawa.
Bukan hanya sarapan, Putri masih sempat "menyambut" Sartini yang merupakan ART barunya dan memberi sejumlah arahan kepadanya.
"Keesokan harinya pada tanggal 9 Juli 2022 sekitar jam 08.00 WIB, saya bertemu dengan Ibu Putri Candrawathi yang menghampiri saya di dapur dan berkata, 'Oh ini yang belum dikasih tahu ya pekerjaannya'," ungkap Sartini dalam kesaksian tertulisnya yang dibacakan JPU.
Setelah itu Sartini mengaku diajak Putri ke ruang makan untuk diberi penjelasan mengenai pekerjaannya, yakni membersihkan rumah dan membantu ART Susi memasak apabila pekerjaan utamanya sudah selesai.
Baca Juga: Sartini ART Sambo Ngaku Tak Pernah Kenal Brigadir J, Hanya Sebut Orang-orang ini di Rumah Saguling
"Setelah sarapan Bapak dan Ibu kembali ke kamarnya. Bahwa pada saat Ibu Putri Candrawathi sarapan pagi di tanggal 9 Juli 2022 sekitar jam 08.00 WIB, yang saya ketahui mengenakan pakaian kaos warna hitam lengan pendek dan celana panjang bahan warna hitam," jelas Sartini.
"Bahwa dapat saya jelaskan kondisi dan keadaan Ibu Putri Candrawathi pada tanggal 9 Juli 2022 sekitar jam 08.00 WIB pada saat sarapan pagi dalam kondisi baik-baik saja, karena sempat menjelaskan pekerjaan saya sebagai ART di rumah tersebut," sambungnya.
Sartini mengaku tidak pernah lagi bertemu Putri setelah hari itu kendati ART lain seperti Susi dan Jiah menyebut majikan mereka berada di rumah yang sama, yakni di rumah Saguling.