Survei indEX: Elektabilitas Partai Demokrat dan PSI Naik dalam Lima Bulan Terakhir

Erick Tanjung Suara.Com
Kamis, 29 Desember 2022 | 18:50 WIB
Survei indEX: Elektabilitas Partai Demokrat dan PSI Naik dalam Lima Bulan Terakhir
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto dok. Demokrat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan peningkatan elektabilitas partai Demokrat, yakni dari 4,7 persen pada Juli 2022 menjadi 7,4 persen pada Desember 2022, dan PSI dari 6,1 persen menjadi 6,2 persen.

"Di tengah stagnannya partai-partai politik, Demokrat dan PSI justru mengalami kenaikan tingkat elektabilitas," kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam hasil survei yang diterima di Jakarta, Kamis (29/12/2022).

PDI Perjuangan masih tetap unggul dengan elektabilitas mencapai 18,5 persen, disusul oleh Gerindra sebesar 12,0 persen. Peringkat ketiga diraih Demokrat dengan elektabilitas 7,4 persen.

Melejit nya elektabilitas Demokrat menggeser Golkar ke peringkat keempat, sebesar 7,1 persen. Seperti halnya PDIP dan Gerindra, tren elektabilitas Golkar cenderung stagnan.

Baca Juga: Makin Moncer! Elektabilitas Prabowo Teratas, Saingi Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

Demikian pula dengan PKB yang meraih elektabilitas 6,8 persen. Sementara itu, Partai Solidaritas Indonesia juga mengalami kenaikan elektabilitas, kini mencapai 6,2 persen. Hanya PKS yang mengalami penurunan elektabilitas, sekarang tersisa 5,6 persen.

Menurut Vivin, belum ada peningkatan eskalasi politik yang berarti sepanjang tahun 2022. Terbentuknya koalisi partai-partai seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya masih sebatas penjajakan dan upaya untuk konsolidasi.

"Dinamika justru terjadi di kalangan partai-partai oposisi, di mana Demokrat dan PKS mengalami fluktuasi naik dan turun," ucap Vivin.

Rivalitas muncul di antara kubu oposisi, khususnya dalam mendesakkan kepentingan masing-masing untuk menggolkan figur calon wakil presiden yang bakal diusung untuk mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sejauh ini, baru NasDem yang secara resmi mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden, tetapi koalisi yang di gadang-gadang dengan melibatkan Demokrat dan PKS tidak kunjung terealisasi. Rencana ketiga partai untuk mengumumkan koalisi pada 10 November lalu batal terwujud.

Baca Juga: Elektabilitas Demokrat Melejit Singkirkan Golkar di Posisi Ketiga, Nasdem Anjlok, Semua Gara-gara Anies Baswedan Capres?

"Demokrat dan PKS berharap bisa meraih coattail effect dari pencapresan Anies, karena itu figur cawapres menjadi titik sentral persaingan kedua partai," ucap Vivin.

Sementara itu, tuturnya melanjutkan, NasDem belum pulih dari anjlok nya elektabilitas, kini masih terbenam di angka 1,7 persen.

Survei indEX Research dilakukan pada 11-20 Desember 2022 terhadap 1.200 orang mewakili semua provinsi. Responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) dan diwawancara tatap muka. Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI