Suara.com - Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri menyampaikan ada sikap dan perkataan Putri Candrawathi yang bertentangan sebagai korban pelecehan/kekerasan seksual.
Profil istri Ferdy Sambo itu disebut Reza juga berbeda bahkan bertolak belakang dengan korban pemerkosaan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Putri Candrawathi justru sempat meminta bertemu dengan Brigadir J sesaat setelah terjadinya dugaan peristiwa kekerasan seksual.
Putri juga dikabarkan berbincang secara empat mata dengan Brigadir J selama sekitar 15 menit. Reza pun menjelaskan soal pertemuan Putri dengan Brigadir J melalui kacamata psikolohgi forensik. Ia menyebut ada tahap demi tahap dalam proses pasca seseorang mengalami pemerkosaan.
Baca Juga: Daftar 35 Bukti Jadi 'Senjata Pamungkas' Demi Ringankan Hukuman Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
"Jadi saya tidak bicara trauma pada umumnya, tapi trauma akibat perkosaan. Ada tiga tahapan," ungkap Reza Indragiri dikutip Suara.com dari tayangan Metro TV, Kamis (29/12/2022).
Reza menyampaikan bahwa tahap pertama trauma bagi korban perkosaan adalah untuk mengatasi ketakutannya.
Andaikan tahap pertama tersebut bisa dilewati dengan baik, maka korban perkosaan akan masuk ke tahap kedua, yakni membangkitkan/memulihkan kembali ingatan mengenai peristiwa tersebut.
Ketika tahap kedua sudah bisa dilalui dengan 'sempurna', korban akan bisa lanjut ke tahap ketiga, yaitu membangun kembali hubungan sosialnya dengan orang lain.
"Bisa kita bayangkan, relasi sosial yang dimaksud adalah relasi sosial yang sifatnya suportif, mendukung, memberikan kepercayaan, siap memberikan pertolongan dan seterusnya," jelas Reza.
Baca Juga: CEK FAKTA: Ferdy Sambo Tampar Putri Candrawathi di Persidangan, Benarkah?
Sehubungan dengan peristiwa Putri, dia melihat istri Sambo itu langsung masuk ke tahap tiga dan tak butuh hitungan waktu untuk memproses traumanya sebagai korban pemerkosaan.
Terlebih lagi, Putri melakukan relasi sosial dengan orang yang diklaimnya sudah melakukan pemerkosaan kepadanya beberapa saat sebelumnya.
"Nah sekarang mari kira bernalar, ada orang yang baru saja mengklaim diperkosa tapi dia tidak butuh waktu hitungan tahun, bulan, minggu, tidak butuh hitungan jam," tutur Reza.
"Tapi hanya beberapa menit seolah-olah dia langsung masuk ke fase ketiga yaitu reconnecting to others, membangun kembali relasi sosial yang notabene membangun relasi sosial di situ adalah dilakukan dengan orang yang baru saja dia sebut memerkosa," sambungnya.
Maka atas dasar demikian, Reza cukup heran dan menyebut bahwa tindak tanduk serta keterangan Putri bertentangan dengan profil korban.
Dia juga merasa peristiwa kekerasan seksual yang dialami oleh Putri Candrawathi tak benar-benar terjadi.
"Per hari ini, saya sanksi akan adanya peristiwa kejahatan seksual tersebut," pungkasnya.