Sudah Berkeringat Malah Didepak, Jokowi Disebut Bisa Dilabeli Kacang Lupa Kulit Kalau Reshuffle NasDem

Kamis, 29 Desember 2022 | 16:52 WIB
Sudah Berkeringat Malah Didepak, Jokowi Disebut Bisa Dilabeli Kacang Lupa Kulit Kalau Reshuffle NasDem
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menghadiri acara temu akbar Pasukan Merah TBBR di Rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (29/11/2022). [Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angin-angin reshuffle kabinet di pemerintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali berhembus. Bahkan Presiden Jokowi juga menyebut bahwa reshuffle masih mungkin terjadi.

"Mungkin," ucap Jokowi menjawab pertanyaan wartawan seputar isu reshuffle kabinet saat meninjau lokasi Bendungan Sukamahi di Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022).

Reshuffle ini banyak disebut-sebut sebagai upaya Jokowi untuk mendepak menteri-menteri dari NasDem yang dianggap mulai berbeda pandangan politiknya.

Menanggapi adanya kemungkinan reshuffle, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyebutkan bahwa jika Jokowi benar mendepak NasDem maka yang rugi adalah presiden sendiri.

Baca Juga: Selalu Aman dari Reshuffle, Ini Menteri yang Belum Pernah Didepak Jokowi

Pasalnya reshuffle terhadap NasDem disebutnya bisa membuat Jokowi tampak seperti kacang yang lupa kulitnya.

Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa Indonesia akan menghentikan ekspor bijih bauksit mulai Juni 2023 untuk medorong industri pengolahan dalam negeri di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (21/12/2022). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]
Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa Indonesia akan menghentikan ekspor bijih bauksit mulai Juni 2023 untuk medorong industri pengolahan dalam negeri di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (21/12/2022). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]

"Tudingan seperti itu tentu tidak mengenakan bagi sosok yang masih mengedepankan etika politik," ujar Jamiluddin.

"Partai NasDem akan merasa berkeringat jika didepak tanpa dasar setelah menjadikan Jokowi presiden," tuturnya.

Lebih lanjut Jamiluddin menyebutkan bahwa Jokowi harus memiliki alasan kuat untuk mendepak NasDem bukan karena pragmatis politik semata.

"Semoga Jokowi tidak ceroboh dan mengedepankan politik pragmatis. Hal itu akan menjauhkan Jokowi dari sosok negarawan," kata Jamiluddin.

Baca Juga: Saat Ramai Isu Reshuffle, FX Rudy Sambangi Istana Temui Jokowi Sebut Ada Titipan Aspirasi

"Masyarakat biasanya setuju ada reshuffle bila kinerja kabinet rendah. Indikasi tersebut akan terlihat dari ketidakpuasan masyarakat kepada kenerja kabinet Jokowi," tuturnya.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI