Suara.com - Beredar kabar sebuah pengakuan dari massa aksi yang menolak kedatangan bakal calon presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan di Solo, Jawa Tengah beberapa saat lalu.
Pengakuan tersebut berisi klaim bahwa massa aksi dibayar Rp100 ribu per orang untuk menolak kedatangan Anies Baswedan.
Informasi tersebut dibagikan dan diunggah oleh kanal YouTube bernama 'JURNAL POLITIK' pada 27 Desember 2022.
Begini narasi yang dituliskan dalam unggahan tersebut.
"BREAKING NEWS ~ TERUNGKAP!! WARGA SOLO MENGAKU DI BAYAR 100 RIBU UNTUK TOLAK KERATANGAN ANIES!!" tulis judul unggahan.
"DIBAYAR 100 RIBU PERORANG MASSA TOLAK ANIES DI SOLO MENGAKU BEGINI," tulis keterangan dalam thumbnail video.
Lalu benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim soal pengakuan massa aksi dibayar Rp100 ribu per orang untuk menolak Anies Baswedan adalah salah.
Baca Juga: CEK FAKTA: Hakim Tunjukkan Bukti Chat Mesra Putri Candrawathi dan Kuat Maruf, Benarkah?
Setelah video ditonton hingga selesai, tak ada informasi mengenai klaim atau kabar seperti judul atau thumbnail tersebut.
Isi video yang rupanya membahas mengenai tanggapan mantan kader Partai Golkar Andi Sinulingga soal peristiwa penolakan Anies di Solo.
Narator dalam video pun membacakan artikel dari Fajar.co.id dengan judul "Kedatangan Anies di Solo Ditolak Sekelompok Orang, Andi Sinulingga: Pendukung Siapa Kelompok Intoleran Ini?".
Selain itu, adapula narasi pengakuan relawan yang mendapat uang Rp100 ribu sempat muncul, ketika acara relawan Jokowi 'Nusantara Bersatu' di Stadion GBK pada 26 November lalu.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kabar massa aksi penolakan Anies di Solo mengaku dibayar Rp100 per orang adalah keliru.
Informasi yang telah tersebar tersebut masuk dalam kategori hoaks.