Suara.com - Tahun 2023 mendatang disebut bisa menjadi ketamatan kuasa Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini dinyatakan oleh politikus serta budayawan Arief Poyuono dalam perbincangannya di kanal YouTube Total Politik.
Pasalnya menurut Arief Poyuono, tahun 2023 ini bakal menjadi tahun pengkhinatan pada Jokowi.
Pada tahun tersebut, Arief menyatakan bahwa bakal ada orang-orang terdekat Jokowi yang mulai membelot dan tak lagi loyal padanya.
"Nanti di injury time saat mau pedaftaran [calon presiden], itu terjadilah yang namanya pengkhianatan, artinya enggak manut lagi sama Pak Jokowi apalagi udah didaftarin ke KPU udah enggak loyal sama dia [Jokowi]," ungkap Arief Poyuono.
Baca Juga: Pemilu Tak Boleh Ditunda Walau Tingkat Kepuasan Kinerja Presiden Tinggi
"Pada saat ada capresnya di situlah udah disebut pemerintah demisioner, enggak mungkin lagi mereka akan loyal kepada Jokowi dan pilihan Jokowi belum tentu terlaksana dituruti partai," tambahnya.
Kuasa Jokowi di partai-partai yang selama ini tampak moncer disebut Arief bakal mulai memudar. Dia bahkan disebut tak akan menjadi King Maker karena pengkhianatan tersebut.
"Ada isu ketua umum partai tersandra [oleh Jokowi], saya sih enggak percaya," ujar Arief.
"Jadi gini loh, boleh saja sekarang ini orang banyak menilai bahwa Pak Jokowi akan jadi King Maker, tetapi keadaan alam 2023 ini menurut saya adalah tahun-tahun penghianatan," tambanya.
Lebih lanjut Arief menyebutkan bahwa usai nama-nama capres 2024 diumumkan oleh KPU, di sat itu laha politik Jokowi akan selesai.
Baca Juga: Bagikan Uang Rp 1,2 Juta di Pasar Sila NTB, Jokowi Jadi Rebutan Para Pedagang
"Pokoknya setelah terbit nama-nama capres di KPU, selesai Pak Jokowi," tuturnya.