Suara.com - Bakal calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan mendapatkan nama Yohanes dari pemuka agama di Papua. Penyematan nama itu muncul dalam video yang banyak diunggah di medsos.
Video penyematan nama Yohanes itu sontak menjadi gorengan politik oleh berbagai pihak.
Pegiat media sosial Yusuf Dumdum dalam cuitan Twitternya mengatakan bahwa, tidak ada penolakan atau bantahan dari pihak Anies meski mantan Gubernur DKI Jakarta itu merupakan muslim.
Seolah nama 'Yohanes' untuk Anies ditelan mentah-mentah tanpa penolakan, utamanya dari para pendukungnya.
Baca Juga: Kritik Pedas Fahri Hamzah Pada Anies Baswedan: Tarik Diri Lah, Jangan Sok Capres
"Gelar bapak politik identitas sudah melekat begitu kuat, kini doi berusaha keras sampai rela 'melacurkan' diri seperti ini ? Apa kata geng 212 ?," cuit Yusuf Dumdum pada Twitter @yusuf_dumdum dikutip pada Kamis, (29/12/2022).
Dia mengingat bahwa, ada beberapa larangan umat muslim yang bukan hal baru lagi didengar. Diantaranya; umat muslim mengucapkan natal kerap sekali dilarang; umat muslim pakai topi Santa juga disebut kafir bahkan diancam masuk neraka.
"Giliran satu gengnya dikasih nama baptis Yohanes, gerombolan munafik yang mengaku paling beriman pada bungkam. Gerombolan munafik seperti itu bahaya kalau diberi kuasa. Apapun akan dihalalkan," tuturnya.
Akun Yusuf Dumdum juga mengunggah video ketika Anies diberi nama 'Yohanes'.
Pada video tersebut tampak Anies mendatangi sebuah rumah doa di Papua. Anies disambut oleh para pemuka agama setempat dan dikalungkan noken.
Setelah mendapatkan sambutan baik, sang pemuka agama kemudian memberikan nama Yohanes pada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Anak kami Anies datang di Rumah Tuhan dengan nama Yohanes," ucap sang pemuka agama di hadapan Anies Baswedan.