Drama Politik 2024: Pengamat Sebut NasDem Ingin 'Didepak dari Kabinet' untuk Amunisi Narasi Dizalimi Rezim Jokowi

Rabu, 28 Desember 2022 | 19:34 WIB
Drama Politik 2024: Pengamat Sebut NasDem Ingin 'Didepak dari Kabinet' untuk Amunisi Narasi Dizalimi Rezim Jokowi
Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Foto ist/ setkab.go.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo membuat Partai NasDem kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya tiga menteri Partai NasDem disebut-sebut akan didepak dari kabinet.

Partai NasDem tegas mengaku siap dengan apapun keputusan Jokowi nantinya. Namun, pengamat politik Adi Prayitno menduga Partai NasDem akan bereaksi keras bila sampai menteri-menterinya dicopot.

Meski menariknya, Adi membayangkan sebenarnya Partai NasDem juga sudah menanti-nanti kesempatan untuk didepak dari kabinet pemerintahan Jokowi.

"Saya justru membayangkan bahwa inilah yang sebenarnya diinginkan oleh Gus Choi dan kawan-kawan. Mereka itu dikeluarkan. Mereka nggak mungkin keluar, tapi nunggu dikeluarkan, ini yang sebenarnya ditunggu," jelas Adi.

Baca Juga: Nestapa 'Meme Stupa' Roy Suryo: Dikecam Ngalur-ngidul Malah Touring, Kini Divonis 9 Bulan Penjara

 Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno. (Suara.com/Ria Rizki).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. (Suara.com/Ria Rizki).

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu menilai dikeluarkannya Partai NasDem dari koalisi pemerintahan bisa dijadikan amunisi untuk membangun isu tengah dizalimi oleh pemerintahan Jokowi.

"Ini akan jadi amunisi, sebagai bangunan isu, bahwa mereka itu dizalimi dalam konteks ini," tegas Adi, dikutip dari tayangan MNC NEWS di kanal YouTube Official iNews, Rabu (28/12/2022).

"Bayangkan Partai NasDem ini cukup loyal dan total sampai Oktober 2024. Bahkan sampai saat ini, setelah NasDem mencapreskan Anies, kita melihat semua elite-elite NasDem terus taat terhadap semua keputusan politik yang dikeluarkan Jokowi, itu menunjukkan, bagi NasDem, Jokowi adalah teman sampai kapanpun," sambungnya.

Namun opini ini jelas tidak sejalan dengan sikap partai-partai koalisi lain, sebab pencalonan Anies Baswedan dianggap menunjukkan keinginan Partai NasDem untuk berpisah jalan.

Anies Baswedan bersama forum dosen [Antara]
Anies Baswedan bersama forum dosen [Antara]

"Untuk apa NasDem capek-capek usung Anies kalau terus ingin jalan bersama? Yang diusung adalah Anies Baswedan yang dianggap sebagai cawan kelompok oposisi yang terus menghantam kekuasaan politik pemerintah," terang Adi.

Baca Juga: Berpasangan Dengan Andika Perkasa, Anies Baswedan Bakal Gagal Capres 2024

Namun Adi menyebut Partai NasDem juga memiliki hitung-hitungan politiknya tersendiri, apalagi karena reshuffle kabinet menunjukkan kredibilitas partai.

"Kalau tiga-tiganya diganti lalu kursinya dihabisi, saya kira NasDem akan mengambil komando perlawanan itu dari luar. Bahwa poros perubahan betul, bukan hanya restorasi, tapi mungkin akan terjadi revolusi isu," ungkap Adi.

"Tapi kalau kemudian yang di-reshuffle itu cuma dua, yang Menkominfo itu dibiarkan, ini tentu tidak bisa jadi amunisi bagi NasDem untuk mengkapitalisasi mereka itu sedang terzalimi," tandas Adi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI