Siap-siap! Dilantik Jadi KSAL, Ancaman Ini Harus Dihadapi Muhammad Ali

Rabu, 28 Desember 2022 | 19:21 WIB
Siap-siap! Dilantik Jadi KSAL, Ancaman Ini Harus Dihadapi Muhammad Ali
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Laksamana Muhammad Ali sebagai KSAL di Istana Negara, Rabu (28/12/2022). (YouTube Sekretariat Presiden).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pertama adalah terkait klaim kepemilikan dan kependudukan pulau oleh negara lain. Lalu yang kedua adalah pengelolaan dan pemanfaatan ruang laut secara tidak sah oleh pihak asing, baik negara maupun korporasi.

"Pelintasan kapal secara ilegal atau tanpa izin di alur laut dan perairan teritorial, termasuk pengoperasian perangkat-perangkat pemantauan di bawah permukaan laut baik untuk kepentingan militer maupun non-militer," ujar Khairul.

Sedangkan ancaman terakhir yang wajib dihadapi Muhammad Ali adalah kejahatan di laut yang bersifat transnasional seperti pembajakan kapal, penyanderaan orang hingga penyelundupan barang terlarang.

Tantangan yang Bakal Dihadapi Muhammad Ali

Khairul juga mengungkap adanya tantangan dari internal TNI AL yang juga harus dibenahi Muhammad Ali selaku KSAL baru. Tantangan itu berupa keterbatasan alutsista TNI AL untuk melakukan pengamanan laut di Indonesia yang luas.

"Ada celah-celah rawan akibat keterbatasan kekuatan dan kemampuan alutsista baik armada kapal, radar persenjataan, terutama untuk patroli pengawasan dan pengadangan, mengingat wilayah perairan yang begitu luas," jelas Khairul.

Kemudian ada tantangan kedua yakni belum tercapainya kekuatan pokok minimum (MEF) sehingga menimbulkan minimnya efek deteren atau pencegahan. Khairul menyebut hal ini dapat diselesaikan melalui peremajaan dan modernisasi alutsista TNI AL.

"Masih ada tumpang tindih kewenangan dalam hal penegakan hukum dan keamanan di laut sebagai akibat belum selarasnya payung hukum antarlembaga maupun antara hukum nasional dan internasional," jelas Khairul.

Kemudian terakhir, Khairul menjelaskan tantangan untuk Muhammad Ali yakni berkaitan dengan kompetensi dari prajurit TNI AL yang dianggap masih ada kesenjangan. "Masih adanya kesenjangan kompetensi prajurit dalam menghadapi ragam ancaman militer maupun hibrida dan bentuk-bentuk peperangan di masa depan," pungkasnya.

Baca Juga: Profil Laksamana Muhammad Ali, Kepala Angkatan Laut Baru Pengganti Yudo Margono

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI