NasDem Kena Serang dari Kanan-Kiri, Tujuannya Pengaruhi Partai agar Tarik Dukungan Nyapres Anies

Rabu, 28 Desember 2022 | 15:25 WIB
NasDem Kena Serang dari Kanan-Kiri, Tujuannya Pengaruhi Partai agar Tarik Dukungan Nyapres Anies
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersama bakal Capres Anies Baswedan. (ist/ dok IG @aniesbaswedan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemgamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai hal yang wajar apabila di NasDem terjadi fenomena mundurnya sejumlah kader daari jabatan atau partai. Menurut dia hal itu lumrah terjadi kepada partai lain, tidak hanya NasDem.

Diketahui yang tengah menjadi perbincangan ialah mundurnya Siswono Yudo Husodo dan Enggartiasto Lukita dari Dewan Pertimbangan NasDem.

Mundurnya dua kader senior dari jabatan struktural di partai itu erat dikaitkan dengan pilihan NasDem menjadikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. Tetapi NasDem buru-buru membantah.

Menurut Pangi, persepsi itu memang sengaja diciptakan untuk menyerang NasDem dengan kesan adanya perpecahan di internal.

Baca Juga: Kritik Pedas Fahri Hamzah Pada Anies Baswedan: Tarik Diri Lah, Jangan Sok Capres

"Kalau kemudian ada dikatakan partai ini pecah dan seterusnya itu kan adalah opsi, asumsi, persepsi," kata Pangi dihubungi, Rabu (28/12/2022).

Direktur Eksekutif Voxpol Center Resarch and Consulting ini melihat memang ada serangan-serangan yang sengaja diciptakan untuk NasDem.

Serangan itu bertujuan mengubah arah angin NasDem untuk tidak meneruskan pencalonan Anies Baswedan, atau menarik dukungan yang kadung diberikan untuk Anies sebagai bakal capres.

"Serangan dari kanan, kiri, samping untuk mempengaruhi opini untuk mencoba supaya mengubah peta, mengubah suara, mengubah keinginan NasDem untuk tidak mengusung Anies," ujar Pangi.

Menurut Pangi serangan-serangan itu terlihat jelas memang sengaja dibuat-buat dan bukan terjadi secara alamiah. Ia mencontohkan adanya upaya penjegalan dari safari yang dilakukan Anies di beebegai daerah.

Baca Juga: PKS ke Jokowi: Buruk Kalau Lakukan Reshuffle karena Tunduk Tekanan Parpol

"Misalnya kalau Anies diusung, NasDem-nya anjlok gitu kan. Dan ada konsekuensi bahaya-bahaya, ancaman-ancaman dan kemudian perpecahan-perpecahan disampaikan. Dan itu bagian dari rekayasa sosial dan dalam politik itu tidak ada yang alamiah," kata Pangi.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NasDem Johnny G. Plate menyampaikan, memang benar Siswono mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Nasdem.

Namun, ia menegaskan pengunduran diri Siswono bukan berkaitan dengan langkah politik NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden untuk 2024.

"Setelah saya lakukan konfirmasi kepada pak Siswono maka dapat disampaikan bahwa beliau telah mengajukan surat secara tertulis kepada Ketua Umum terkait pengunduran diri dari jabatannya sebagai Ketua Wantim Nasdem mengingat usia dan kesibukan pribadi," kata Johnny kepada wartawan, Selasa (27/12/2022).

Ia menyampaikan, pengunduran diri Siswono tersebut telah disampaikannya pasca Pemilu 2019. Untuk itu, menurutnya, pengunduran diri Siswono tak berkaitan dengan Pemilu 2024 atau pengusungan bacapres NasDem.

"Memang sama sekali tidak terkait dengan pemilu dan dukungan pada bacapres atau capres pada pilpres 2024. Surat pengunduran diri secara tertulis juga disampaikan jauh sebelum proses pemilu baik pilpres maupun pileg 2024," tuturnya.

Lebih lanjut, Johnny mengatakan, meski mengundurkan diri dari jabatannya, Siswono tetap masih berstatus sebagai kader NasDem.

"Pengunduran diri hanya terkait dalam jabatannya sebagai Ketua Wantim dan tetap memegang keanggotaan Nasdem. Kami berterima kasih kepada pak Sis yang selama ini telah memberikan pendapat, saran dan pertimbangan demi kemajuan partai Nasdem," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI