Setelah periode menjabat sebagai gubernur NTB usai, Zainul Majdi menyatakan mundur dari posisinya sebagai anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat dikarenakan alasan pribadi. Bahkan ia sempat digadang-gadang akan menjadi salah satu calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi dalam pemilihan presiden tahun 2019, namun Jokowi akhirnya memilih Ma’ruf Amin sebagai cawapres pendampingnya.
Kemudian Zainul Majdi ditetapkan sebagai salah satu Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar yang menjadi ketua Korbid Keumatan sekaligus menjadi Wakil Ketua Pemenangan Pemilu dan Pilpres. Zainul Majdi menyatakan alasannya keluar dari Partai Golkar bahwa ia sudah lama tidak aktif di Golkar sehingga ia menyampaikan pengunduran dirinya sebagai kader Golkar dan ia telah menyampaikan keputusannya untuk bergabung dengan Partai Perindo kepada Airlangga Hartanto sebagai Ketua Umum Golkar.
Selanjutnya, Zainul Majdi resmi dilantik menjadi Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo, pelantikan tersebut dilakukan langsung oleh Hary Tanoesoedibjo sebagai Ketua Umum Partai Perindo. Zainul beranggapan Partai Perindo memberikan ruang berekspresi bagi dirinya.