Suara.com - Beberapa waktu belakangan Partai NasDem seolah terus menarasikan pihaknya tengah dizalimi.
Salah satu yang menyebutkannya adalah Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie alias Gus Choi, dan mengaitkannya dengan sejumlah kabar penolakan yang dialami Anies Baswedan.
Sebagai informasi, Gus Choi mengklaim bahwa penolakan yang diterima Anies hanyalah rekayasa belaka. "Nggak ada masalah, itu rekayasa semua. Nanti mereka akan capek sendiri. Nggak apa-apa, Mas Anies semakin dizalimi makin bagus," tegas Gus Choi, Selasa (27/12/2022).

Hal inilah yang dikomentari oleh Presidium Kongres Rakyat Nasional (KORNAS), Sutrisno Pangaribuan. Terang-terangan Sutrisno menyebut Partai NasDem sedang melakukan strategi play victim yang "ditularkan" oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bahkan Sutrisno juga menyebut strategi play victim itulah yang membuat SBY bisa dua kali memenangkan pemilihan umum.
"Sejak bergaul dengan SBY, Partai Nasdem semakin tertarik menggunakan strategi yang dianggap sukses mengantarkan SBY menjadi Presiden RI dua periode," tutur Sutrisno dalam keterangan resminya kepada WartaEkonomi.co.id, seperti dikutip pada Rabu (28/12/2022).
Sutrisno lalu memaparkan beberapa penolakan yang diterima Anies di sejumlah wilayah. Misalnya Anies yang disambut unjuk rasa penolakan saat hendak memenuhi undangan dari kerabatnya di Solo.
Selain itu, Sutrisno juga menilai pernyataan Gus Choi soal reshuffle kabinet juga makin menunjukkan Partai NasDem menggunakan strategi playing victim.

"Dari rangkaian peristiwa tersebut, Partai Nasdem sedang membangun 'playing victim' bagi Partai Nasdem dan Capres Anies Baswedan," ungkapnya.
Baca Juga: Prabowo Disebut Pak Timbul, Andre Rosiade Balas Serang Kader Demokrat
Lantas apa ujung dari seluruh strategi ini? Menurut politikus PDIP itu, Partai NasDem jelas hanya mengincar kemenangan di Pemilu 2024.