Suara.com - Polri telah menginstruksikan jajarannya agar menyiagakan TIM SAR di wilayah masing-masing untuk mengantisipasi potensi terjadinya badai hingga awal tahun 2023.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan instruksi ini disampaikan langsung Wakapolri Komjen Gatot Edy Pramono dalam rapat bersama Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil). Dalam rapat tersebut Wakapolri juga mengingatkan agar seluruh Kasatwil melakukan mitigasi bencana.
"Wakapolri sudah mengarahkan untuk mempersiapkan pasukan SAR serta sarana dan prasarana untuk menghadapi situasi kontijensi bencana alam," kata Dedi kepada wartawan, Rabu (28/12/2022).
Di samping itu, kata Dedi, Wakapolri juga telah memerintahkan seluruh Kasatwil turun ke lapangan dan memetakan titik-titik wilayah rawan bencana.
Baca Juga: Profil Erma Yulihastin, Tokoh BRIN yang Umumkan Badai Dahsyat Ancam Jabodetabek Hari Ini
"Para Kasatwil sudah diperintahkan turun ke lapangan untuk mapping kerawanan yang mungkin dapat terjadi di wilayah masing-masing, dan siapkan kontijensi plan secara maksimal," katanya.
Dedi menyampaikan Mabes Polri juga menyiagakan personel untuk membantu wilayah apabila nantinya diperlukan.
"Mabes Polri sudah siapkan pasukan untuk back up wilayah bila diperlukan seperti mitigasi gempa Cianjur," ungkapnya.
Jabodetabek Berpotensi Banjir Besar
Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin sebelumnya membuat cuitan tentang prediksi potensi banjir besar Jabodetabek.
Baca Juga: Bukan Badai, BMKG Mengonfirmasi Potensi Cuaca yang Akan Terjadi Hari Ini
"Potensi Banjir Besar Jabodetabek. Siapapun Anda yg tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," tulis Erma (26/12/2022).
Menurutnya, daerah Banten dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai tersebut. Diperkirakan badai akan dimulai sejak siang hingga malam hari, 28 Desember 2022.
Tak menutup kemungkinan, cuaca ekstrem ini akan terjadi meluas, menjangkau wilayah lain di Jawa bagian barat. Perkiraan ini berdasarkan analisis data dari Satellite Early Warning System (Sadewa).
Namun belakangan, BMKG tidak membenarkan kabar badai 28 Desember 2022 ini. Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, yang terjadi bukanlah badai namun hujan intensitas sedang hingga lebat.
Dikutip dari situs resmi BMKG, secara terminologi prakiraan cuaca yang terjadi tangga 28 Desember 2022 tidak termasuk badai.
Sebab, badai menurut terminologi meteorologi adalah bagian hujan lebat dan angin kencang yang biasanya terkait dengan siklon tropis atau angin kencang yang menyertai cuaca buruk berkecepatan sekitar 64-72 knot.
Justru potensi hujan sangat lebat terjadi pada 30 Desember 2022 hingga awal Januari 2023. BMKG pun mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak dari potensi cuaca ekstrem ini yaitu adanya potensi bencana hidrometeorologis.