Profil Erma Yulihastin, Tokoh BRIN yang Umumkan Badai Dahsyat Ancam Jabodetabek Hari Ini

Rabu, 28 Desember 2022 | 12:42 WIB
Profil Erma Yulihastin, Tokoh BRIN yang Umumkan Badai Dahsyat Ancam Jabodetabek Hari Ini
Erma Yulihastin (LinkedIn/Erma-Yulihastin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Jabodetabek, khususnya penduduk Jakarta kini riuh usai ramai kabar prediksi badai pada hari ini, Rabu (28/12/2022). Prediksi tersebut datang dari sosok Erma Yulihastin, seorang ahli riset yang meneliti di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.

Adapun melalui akun Twitter Erma, ia mencuit bahwa Jakarta akan dilanda badai dahsyat. Erma juga menyematkan beberapa data klimatologi untuk mendukung prediksinya itu.

“Siapapun Anda yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat," cuit Erma.

Cuitan tersebut telah mendulang beberapa likes dan retweet sehingga membanjiri lini masa.

Baca Juga: Bukan Badai, BMKG Mengonfirmasi Potensi Cuaca yang Akan Terjadi Hari Ini

Publik sontak penasaran dengan sosok Erma Yulihanti dan menelusuri kariernya untuk membuktikan apakah ia memang memiliki kapabilitas yang memadai untuk dapat memprediksi cuaca secara ilmiah.

Berikut profil dan karier Erma Yulihanti yang dihimpun oleh tim Suara.com

Profil Erma Yulihanti: Sosok ahli klimatologi BRIN kelahiran Lamongan

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman alumni Institut Teknologi Bandung, Erma Yulihanti lahir pada Lamongan, 4 Juli 1979.

Ia banyak berkarier dan meneliti tentang klimatologi, terutama terkait curah hujan dan banjir. Erma juga banyak meneliti tentang meteorologi dan ilmu atmosfir yang mencakup tentang kajian cuaca.

Baca Juga: Peneliti BRIN Minta Masyarakat Bersiap Badai Dahsyat 28 Desember, Jokowi: Ikuti yang Disampaikan BMKG!

Perjalanan pendidikan

Mengutip laman resmi SIIN BRIN, Erma merupakan alumnus ITB dan mengambil S1 di Fakultas Sains dan Kebumian.

Kemudian tertera di LinkedIn pribadinya, Erma melanjutkan S2 dan S3 di perguruan tinggi yang sama.

Erma menulis tesis S2 berjudul Pengaruh Cross-Equatorial Notherly Surge (CENS) Terhadap Presipitasi Pada Kasus Banjir Jakarta 2013 dan berhasil memperoleh ijazah Master of Science (M.Sc.) in Atmospheric Science, Atmospheric Sciences and Meteorology.

Tak puas berhenti di S2, Erma lanjut S3 dan mendapat gelar Doctor of Philosophy /PhD, Atmospheric Sciences and Meteorology.

Melalang buana meneliti banjir dan cuaca

Kembali mengutip laman LinkedIn pribadinya, Erma telah banyak melalang buana di berbagai lembaga riset. Ia sempat berkarier di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN sebagai seorang peneliti dari Januari 2008 hingga September 2022.

Kala itu, ia meneliti tentang mesoscale meteorology, meteorology dynamics, climatology, numerical modeling, air-sea interaction, dan extreme event.

Erma kemudian pindah ke BRIN sebagai seorang ahli klimatologi sejak September 2021.

Selain meneliti, Erma juga aktif di media sosial. Erma banyak mencuit tentang keadaan dan perkiraan cuaca melalui akun Twitternya sembari membagikan data lapangan.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI