Suara.com - Jawa Timur disebut-sebut sebagai wilayah yang bakal menjadi medan pertarungan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Pasalnya Jawa Timur menjadi wilayah dengan pemilih terbanyak kedua di Indonesia.
Terlebih wilayah ini belum dikuasai oleh satu pun dari tiga tokoh potensial calon presiden (capres) mendatang. Tiga tokoh potensial tersebut adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
"Jadi kita lihat nanti Jawa Timur itu jadi wilayah duel, dan sialnya dari Gerindra semua Prabowo, Sandi, Anies, berupaya dapat dukungan maksimal supaya jadi presiden," kata pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung di kanal YouTubenya.
Hal ini yang menurut Rocky membuat tokoh berpengaruh Jawa Timur seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa diincar banyak partai.
Baca Juga: Tidak Ksatria, Jenderal Ini 5 Kali Mangkir dari Panggilan Persidangan
Khofifah disebut banyak dilirik partai politik untuk menjadi calon wakil presiden karena bisa memiliki ceruk suara besar di Jawa Timur dan NU.
Namun menurut Rocky menyebutkan Khofifah tak hanya diincar partai politik tapi juga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jadi Khofifah jadi rebutan, sementara Khofifah juga diperebutkan oleh KPK dan kejaksaan," ungkap Rocky Gerung.
"Khofifah direbutkan baik oleh politisi maupun penegak hukum," tambahnya.
Diketahui sebelumnnya bahwa KPK menggeledah ruang kerja Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menuai sorotan. Tindakan itu dipandang sebagai bagian dari operasi politik menggembosi Khofifah.
Baca Juga: Koruptor Pelajari Cara Baru, Pimpinan KPK: OTT Berkali-kali Tak Membuat Pejabat Takut
Penggeledahan ruang kerja Khofifah dan Emil dilakukan sebagai tindak lanjut KPK usai menangkan tangan atau OTT Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak.
Adapun asumsi penggeledahan sebagai upaya menggembosi Khofifah itu tidak terlepas dari nama Khofifah yang moncer disebut beberapa lembaga survei berpotensi menjadi calon wakil presiden (cawapres).