Hanya 'Tendang' Menteri NasDem? Pengamat Beberkan Bukti Jokowi Reshuffle karena Murni Urusan Politik

Selasa, 27 Desember 2022 | 19:29 WIB
Hanya 'Tendang' Menteri NasDem? Pengamat Beberkan Bukti Jokowi Reshuffle karena Murni Urusan Politik
Presiden RI Jokowi bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai isu Jokowi akan melakukan reshuffle terhadap menteri NasDem, hanya murni urusan politik.

Mengutip Wartaekonomi -- jaringan Suara.com, reshuffle menteri NasDem itu dinilai Ujang dipicu oleh deklarasi bakal calon presiden Partai NasDem, Anies Baswedan.

Terlebih lagi, adanya anggapan Anies sebagai antitesa Jokowi yang tak sejalan dengan Presiden RI itu.

"Karena memang Anies itu dianggap antitesa Jokowi, dianggap orang yang berseberangan dengan Jokowi, maka Nasdem dianggap tidak sejalan dengan Jokowi. Karena tidak sejalan itu lah kelihatan reshuffle akan dilakukan," kata Ujang saat dihubungi Warta Ekonomi -- jaringan Suara.com, Selasa (27/12/22).

Baca Juga: Aksi Presiden Jokowi Bermain Nok-Nok Bersama Bocah di Cianjur Disorot Publik, Sampai Minta Diajarkan!

"Ini memang terkait dengan persoalan politik, kelihatan ini soal politik, bukan soal kinerja," sambungnya.

Katanya, apabila reshuffle dilakukan demi memperbaiki kerja Kabinet Indonesia Maju, maka akan banyak menteri yang menjadi sasaran reshuffle.

Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma'ruf Amin mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 di Istana Kepresidenan, Rabu (23/10/2019). (Antara)
Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma'ruf Amin mengumumkan susunan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 di Istana Kepresidenan, Rabu (23/10/2019). (Antara)

Akan tetapi, Ujang menilai tak sedikit menteri dari Kabinet Indonesia Maju yang kinerjanya tak baik.

"Kalau kinerja kan banyak menteri yang enggak bagus juga, dan banyak juga dari partai juga, tetapi kan tidak akan direshuffle," kata Ujang.

Jokowi yang memiliki hak prerogatif untuk melakukan reshuffle menteri-menterinya itu, disebut membuat NasDem tak bisa berkutik.

Baca Juga: Pemerintah Larang Rokok Ketengan, Pakar: Tapi Kalau Beli Banyak Boleh Begitu?

"Reshuffle itu hak prerogatif Jokowi, hak prerogatif presiden. Maka sulit juga untuk Nasdem bisa melawan, bisa menghindar," ungkap Ujang.

Selain itu, Ujang curiga bahwa sebenarnya Jokowi kecewa dengan NasDem yang memilih keputusan untuk mendeklarasikan Anies Baswedan.

Lantas dia menduga bahwa hubungan antara Jokowi dengan NasDem mulai retak usai deklarasi tersebut. Terlebih lagi, Jokowi dengan NasDem terlihat begitu dekat di awal periode pertama Jokowi menjabat.

"Kita lihat dulu Nasdem dengan Jokowi di periode pertama sangat lengket, sangat dekat. Nasdem habis-habisan, mati-matian bersama-sama dengan Jokowi membangun pemerintahan. Tetapi, di periode kedua ini dalam konteks dua tahun ini, pas pendeklarasian Anies Baswedan," kata Ujang

"Kelihatan Jokowi kecewa dengan deklarasi Nasdem kepada Anies sebagai capres. Dan disitulah pintu masuk untuk dilakukan reshuffle," paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI