Ibu dan Bayi di Cengkareng Tewas Disiram Air Keras, Eks Suami Ternyata Pernah Curhat Ini ke Pelakunya

Selasa, 27 Desember 2022 | 18:15 WIB
Ibu dan Bayi di Cengkareng Tewas Disiram Air Keras, Eks Suami Ternyata Pernah Curhat Ini ke Pelakunya
Ibu dan Bayi di Cengkareng Tewas Disiram Air Keras, Eks Suami Ternyata Pernah Kasih Ultimatum ke Pelaku Gegara Ini. (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Santi Sulistianan (31) dan bayinya tewas seusai disiram air keras oleh ayah tirinya, Rizal alias Ahmad (48) di  kediamannya, Kapuk, Cengkareng Jakarta Barat, kemarin. Sebelum tewas, Santi ternyata masih sering menghubungi mantan suaminya, Mustofa (49) dengan alasan meminta uang untuk anaknya.

Fakta itu diungkapkan oleh Mustofa saat ditemui di Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (27/12/2022). Mustofa dan Santi sempat berumah tangga selama 13 tahun.

Meski sudah memiliki suami baru, Santi disebut masih menghubungi mantan suaminya itu karena untuk memenuhi kebutusan anak ketiga yang akhirnya tewas di tangan suami siri.

"Dia (Santi) pernah komunikasi sama saya minta uang. Tiap hari minta uang, tiap minggu,” kata Mustofa.

Baca Juga: Kesaksian Tetangga: Pelaku Penyiram Air Keras ke Anak dan Istri Sempat Berkaraoke Bersama

Penampakan warga saat melihat-lihat kondisi rumah kasus istri dan bayi tewas disiram suami siri di kawasan Cengkareng, Jakbar. Rumah kontrakan itu terlihat sudah dipasang police line. (Suara.com/Faqih)
Penampakan warga saat melihat-lihat kondisi rumah kasus istri dan bayi tewas disiram suami siri di kawasan Cengkareng, Jakbar. Rumah kontrakan itu terlihat sudah dipasang police line. (Suara.com/Faqih)

Mustofa pun mengungkap keluhan mantan istrinya itu yang merasa kurang diberi nafkah oleh Rizal.

"Katanya di-nafkahin tapi kurang. Ya alesannya buat anak. Motor aja saya yang bayar dua bulan kemaren,” katanya.

Meski selalu dihubungi oleh mantan istri, tidak membuat hati Mustofa berbunga-bunga. Justru, ia sempat mengadukan kelakuan mantan istrinya ke suami barunya.

"Saya pernah ngomong sama suaminya, ‘Istri kamu itu kalau bisa jangan komunikasi sama saya saya ga mau disebut orang ketiga’. ‘Walaupun kamu nikah siri, saya gak mau. Satu lagi, jangan pernah minta duit ke saya” ungkapnya.

Mustofa mengaku, selama 13 tahun menikah, ia memiliki 3 orang anak dengan Santi. Setelah bercerai 2 anak diurus Mustofa.

Baca Juga: Setahun Nikah Siri, 8 Fakta Suami Tewaskan Istri-Bayi Pakai Air Keras di Cengkareng

Mustofa mengaku sempat mengurus ketiga anaknya, namun anak bungsunya dipulangkan ke Santi 3 bulan lalu.

“Saya anak tiga, 2 anak saya urusin. Tadinya ketiganya sama saya, saya pulangin, yang bungsu biar dia (Santi) mikir,” ungkapnya.

Mustofa berharap pelaku bisa segera ditangkap lantaran telah menghabisi nyawa anaknya, dan mantan istrinya.

"Kalau bisa secepatnya ketangkep. Karena dia sudah membunuh anak saya. Walaupun dia mantan istri saya, tapi dia pernah baik dengan saya," tutupnya.

Jeritan Minta Tolong

Sebelum tewas, Santi ternyata sempat menjerit meminta tolong kepada tetannganya setelah mengalami KDRT dari Rizal. Fakta itu diungkapkan Yayah (50), tetangga korban.

Dia mengaku sempat mendengar jeritan Santi yang meminta pertolongan.

"Dia (Santi) manggil-manggil minta tolong, anaknya kesiram air keras. ‘Mpok tolong gitu’, sama suami saya ditolongin," kata Yayah saat ditemui di lokasi, Selasa.

Yayah mengaku tidak tega setelah melihat balita Santi mengalami luka parah. Yayah langsung menggendongnya dan membawa ke rumah sakit.

"Tanpa tengak-tengok, saya bawa ke rumah sakit," katanya.

Saat itu, kondisi anak korban mengalami luka di bagian mata sebelah kanan, dan di sekujur tubuhnya melepuh akibat siraman air keras.

"Matanya buta sebelah kanan, kulitnya semua melepuh,” jelasnya.

Sering Bertengkar

Yayah menuturkan, jika Santi dan suami kerap bertengkar di rumahnya. Namun, para tetangga tidak terlalu menggubris lantaran pertengkaran dianggap menjadi bumbu dalam rumah tangga.

"Ribut tetangga sama suami-istri biasa aja lah. Eh gak tau-nya terjadi kaya gini,” ungkapnya.

Dalam kesehariannya pasangan suami-istri (pasutri) itu, kata Yayah, cenderung menutup diri dari lingkungan sekitar.

Jika sepulangnya mereka dari manapun, selalu menutup pintu rumah kontrakannya.

"Paling yang keluar suaminya, itu ke warung."

Motif Sakit Hati

Kapolsek Cengkareng, Kompol Ardhie Demastyo sebelumnya mengatakan, Rizal tega menyiram air keras, diduga lantaran sakit hati karena keluarga pelaku digunjingkan korban kepada para tetangga.

"Pasangan ini sudah sering bertengkar. Tapi pincaknya kemarin, pelaku sakit hati karena keluarganya di-omingin istrinya,” kata Ardhie saat dikonfirmasi Suara.com lewat pesan singkat, Selasa.

Ardhie menuturkan sebelum pelaku meyiramkan air keras tersebut, Pasutri ini sedang bertengkar. Setelahnya pelaku menyiram air keras yang diduga sudah dipersiapkan pelaku.

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cengkareng, namun nahas nyawa Santi dan bayinya tidak tertolong. Santi sendiri mengalami luka di bagian muka dan tangan, sementara bayi KM mengalami luka di muka dan badan.

"Anaknya meninggal sebelum Magrib, ibunya meninggal sekitar pukul 20.30 WIB,” jelasnya.

Saat ini, pelaku masih memburu pelaku. Rizal kabur usai melakukan aksi kejinya tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI