Rekam Jejak Low Tuck Kwong sampai Bisa Jadi Orang Terkaya di Indonesia

Selasa, 27 Desember 2022 | 16:35 WIB
Rekam Jejak Low Tuck Kwong sampai Bisa Jadi Orang Terkaya di Indonesia
Low Tuck Kwong/Dok Bayan Resource
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Low Tuck Kwong menjadi orang terkaya di Indonesia, di mana namanya berhasil menggeser Hartono bersaudara. Selain itu, dalam daftar Forbes Real Time Billionaires per Senin (26/12/2022), Low Tuck Kwong menjadi salah satu dari 50 orang terkaya di dunia.

Berkaitan dengan rekam jejaknya, Low Tuck Kwong dijuluki sebagai raja batu bara yang lahir pada 17 April 1948. Sejak berusia 20 tahun, ia telah bekerja di perusahaan konstruksi milik ayahnya David Low Yi Ngo di Singapura.

Low Tuck Kwong kemudian mencoba peruntungannya dan pindah ke Indonesia pada 1972. Ia lantas mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia sebagai kontraktor pekerjaan tanah, struktur kelautan, dan sipil.

Bahkan JSI menjadi pelopor konstruksi pondasi tumpuk atau pile foundation. Kemudian pada 1988, JSI berekspansi ke bisnis tambang batu bara dan menjadi kontraktor tambang terkemuka.

Baca Juga: Thailand Kurangi Latihan Jelang Hadapi Timnas Indonesia di Piala AFF 2022, Sesumbar?

Kekayaannya pun bertambah dari tambang yang dibelinya pada 1997. Tambang itu dibelinya melalui PT Gunungbayan Pratamacoal yang dikenal sebagai Bayan Resources.

Perusahaan tersebut mencari metode dan teknologi terbaru agar mampu menjadi produsen dengan biaya paling rendah di Indonesia. Akhirnya, pada 2008, Bayan Resource pun menjadi IPO atau Initial Public Offering.

Bayan Resource pun semakin berkembang dengan kepemilikan infrastruktur terkemuka melalui kepemilikan Terminal Batu Bara Balikpapan, Dermaa Perkasa dan Wahana serta dua Floating Transfer Barges.

Fasilitas Bayan Group itu mampu menimbun batu bara dan memuat ke kapal dengan kecepatan antara 3.000-8.000 ton per jam, sehingga mampu memberikan fleksibilitas dan menghemat penggunaan kapal.

Kini, luas konsesi cadangan pertambangannya mencapai 126.293 hektare di Kalimantan Timur dan Selatan. Low Tuck Kwong juga menjabat di perusahaan energi terbarukan Singapura Metis Energy serta memiliki kepentingan di The Farrer Park Company, Samindo Resources dan Voksel Electric.

Baca Juga: Timnas Indonesia Rotasi Pemain Demi Kalahkan Thailand, Alexandre Polking Tak Gentar

Low Tuck Kwong juga mendukung SEAX Global dengan membangun sistem kabel laut bawah laut. Hal ini dilakukan untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.

Ia juga melimpahkan dana untuk membuat sebuah Kebun Binatang Gunung Bayan. Kebun binatang itu didirikan dengan tujuan menampung hewan liar spesies eksotis yang tergusur karena aktivitas penambangannya.

Selain itu, Low Tuck Kwong turut memberi beasiswa di Universitas Indonesia sebesar Rp50 miliar. Dana itu diberikan dalam bentuk Biaya Operasional Pendidikan atau BOP.

Ia juga memiliki saham di emiten kabel PT Voksel Electric Tbk. (VOKS) per 7 Desember 2022, ia menggenggam sebanyak 329.331.640 lembar saham VOKS atau setara dengan 7,93% porsi kepemilikan saham VOKS.

Low Tuck Kwong juga memegang saham jasa tambang batu bara PT Samindo Resources Tbk. (MYOH). Saham yang dimilikinya di MYOH adalah 14,18% sebanyak 312.776.250 lembar saham.

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI