Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus kandidat capres dari Partai NasDem, Anies Baswedan telah melakukan manuever politik di berbagai daerah, tak terkecuali Papua.
Kala itu, Anies menyambangi sebuah gereja lokal di Sentani, Jayapura bernama Rumah Doa Alfa Omega dan bertemu dengan seorang pendeta bernama Robert.
Cuplikan lawatan Anies ke gereja lokal tersebut juga turut diabadikan momennya melalui video yang diunggah melalui kanal YouTube Anies Baswedan, tayang pada Jumat (16/12/2022).
Ada satu momen unik yakni Anies diberikan nama Yohanes oleh sang pendeta. Sontak, publik terutama lawan politik Anies riuh, gegara nama Yohanes adalah nama yang umumnya diberikan kepada seseorang yang dibaptis.
Simak fakta riuhnya Anies diberikan nama Yohanes oleh pemuka gereja di Papua saat melakukan kunjungan politik.
Pendeta Robert beri nama Yohanes kepada Anies
Cuplikan video kunjungan Anies ke Sentani juga mencakup momen pemberian nama Yohanes kepada Anies yang diberikan oleh pendeta Robert.
Tak cukup di situ, pendeta Robert juga dengan ramah memanggil Anies dengan sebutan 'Anak Kami'.
"Anak kami Anies datang di Rumah Tuhan dengan nama Yohanes," ucap sang pemuka agama dihadapan Anies Baswedan.
Baca Juga: Perlawanan NasDem Nggak Main-main Kalau Benar Menterinya Kena Reshuffle
Ucapan sambutan oleh sang pendeta sontak dibalas oleh seruan "Amen" oleh beberapa orang di yang menyaksikan prosesi penyambutan.
Pendeta juga memberi noken berisi keluhan masyarakat
Sang pendeta dan masyarakat sekitar turut menyambut baik. Anies juga dijamu oleh berbagai macam hidangan, tampak dari beberapa bagian akhir di video.
Tak hanya memberi sambutan hangat, pendeta Robert juga mengalungkan sebuah noken, yakni kantong anyaman dari serat kulit kayu yang menjadi salah satu wujud budaya masyarakat Papua.
Noken tersebut dikalungkan ke leher Anies dan diisi oleh keluhan serta aspirasi masyarakat sekitar.
"Ini (noken) kantong kosong, tetapi kami isi dengan keluhan masyarakat adat, dan masyarakat akar rumput yang ada di sini. Terima kasih," ucap pendeta Robert sembari mengalungkan kantong anyaman tersebut.
"Tuhan memberkati," lanjut pendeta Robert sembari cipika-cipiki dengan Anies sebagai tanda kehangatan.
Video viral, warganet lawak, lawan politik ribut
Video pemberian nama Yohanes tersebut turut dibagikan oleh akun Twitter Komunitas Katolik Garis Lucu hingga jadi viral.
Sontak, publik terutama lawan politik mengkritik manuever politik yang dilancarkan oleh Anies itu.
Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul menyindir dengan mendoakan Anies agar bisa menjadi presiden RI nonmuslim pertama.
"Bapak Yohanes AB semoga menjadi presiden RI yang pertama yang nonmuslim, paten, MERDEKA," tulis Ruhut Sitompul dalam cuitannya.
Pegiat media sosial Mazdjo Pray juga memberi guyonan Anies sekarang menjadi bagian dari masyarakat minoritas.
"Selamat dengan nama baru yang sekarang melekat di bapak. Gimana rasanya pak jadi minoritas?" tutur Mazdjo.
Politikus PSI, Guntur Romli menyindir Anies yang dengan khidmat menerima nama Yohanes namun enggan mengucapkan selamat Natal.
"Kok Yohanes Anies takut ngucapin selamat natal?" tulis Guntur Romli.
Arti nama Yohanes
Tak heran bila publik mengkritik momen tersebut bahkan menyebut Anies kini menjadi seorang Kristiani. Sebab, nama Yohanes adalah nama baptis yang diberikan kepada seseorang ketika masuk ke agama Kristiani.
Adapun Yohanes merupakan nama beberapa tokoh penting dalam Perjanjian Baru Alkitab umat Kristiani.
Ada beberapa tokoh di agama Kristiani yang bernama Yohanes, yakni Yohanes Pembaptis yang membaptis Yesus di sungai Yordan, Yohanes murid Yesus, serta Yohanes yang menulis Kitab Injil Yohanes.
Adapun nama Yohanes diambil dari bahasa Yunani Ioannes yang berarti "Tuhan adalah baik atau pemurah". Kata Yohanes juga memiliki asal-usul dari kata Yehochanan dalam bahasa Ibrani dengan arti yang sama.
Kontributor : Armand Ilham