Suara.com - Baru-baru ini, pengacara keluarga Brigadir J alias Yosua, Kamaruddin Simanjuntak akhirnya mengungkap sosok di balik para intelijen yang sering ia disebut-sebut dalam beberapa kali wawancara bersama awak media.
Kamaruddin mengatakan para intelijen itu adalah beberapa perwira Polri yang masih aktif dan sudah pensiun bertugas.
"Banyak juga anggota polisi baik yang aktif maupun pensiun. Itulah yang saya sebut mereka intelijen, kan begitu," kata Kamaruddin kepada wartawan, Selasa (27/12/2022).
Kamaruddin menyebut para perwira itu tidak sudi jika dirinya dijebloskan ke dalam penjara akibat laporan polisi pengabdi mafia.
Baca Juga: Sebut Polisi Mengabdi ke Mafia, Kamaruddin Tak Takut: untuk Memperbaiki Negara Ini
"Terutama para perwira, enggak sudi kalau saya dilaporkan tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak apa-apa, makanya saya diinformasikan," jelasnya.
Dibisiki Intelijen
Sebelumnya, Kamaruddin Simanjuntak menuding ada keterlibatan Ferdy Sambo Cs di balik laporan polisi atas dirinya di Polres Metro Jakarta Selatan terkait ucapan 'polisi mengabdi ke mafia'.
"Sambo dan kawan-kawan dan atau suruhannya ini masih belum puas dengan atau belum terima dengan keadaan mereka," kata Kamaruddin saat dihubungi, Selasa (27/12/2022).
Kamaruddin mengatakan keterlibatan Sambo Cs di balik laporan itu berdasarkan laporan anggota intelijen.
"Maka sesuai laporan intelijen saya per Juli 2022, mereka (Sambo Cs) telah berkonsultasi kepada beberapa orang profesor-doktor, yang mereka tidak sadari profesor doktor itu masih kerabat saya dan istrinya, satu kelas dengan istri saya dulu waktu kuliah. Mereka konsultasi bagaimana cara menangkap saya," ungkap Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin, Sambo Cs melaporkannya ke polisi atas nama organisasi masyarakat (ormas).
Meski dilaporkan ke polisi, Kamaruddin kekinian mengaku merasa santai atas laporan tersebut.
"Kemudian berdasarkan laporan intelijen kepada saya di bulan Agustus-September, dia bilang 'Hati-hati Bang, mereka sedang mencari ormas-ormas yang mau diperalat untuk melapor abang', kan begitu. 'Ya gak apa-apa lah kalau dilapor, ya hak setiap orang melapor' saya bilang, maka mulainya meminjam nama ormas-ormas tertentu untuk melapor saya," sebut dia.