Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menanggapi adanya kabar larangan perayaan Natal di Bogor. Ia sangat menyayangkan hal tersebut yang dianggapnya sebagai suatu kemunduran.
Menurutnya, situasi yang dianggapnya sebagai kemunduran itu harus disikap bersama-sama. Pesan ini disampaikan Moeldoko seusai acara Catatan Akhir dan Awal Tahun Kantor Staf Presiden di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (27/12/2022).
“Kita sayangkan ya, itu sungguh sangat disayangkan. Saya pribadi dan selaku Kepala Staf Kepresidenan sangat menyayangkan kondisi seperti itu terjadi,” tegas Moeldoko.
Pernyataan Moeldoko itu terkait dengan kabar larangan perayaan Natal yang terjadi di sebuah perumahan daerah Cilebut, Bogor. Ia pun menyarankan agar persoalan itu segera disikapi dengan komunikasi yang intensif agar tidak memicu perpecahan.
“Kita bukan semakin maju sebagai bangsa yang memiliki kebangsaan tinggi, tapi menurut saya ini sebuah kemunduran yang harus kita sikapi bersama. Perlu dikomunikasikan lebih intensif,” tegasnya.
Tak sembarang bicara, Moeldoko pun berkaca pada rekam jejak KSP yang pernah menyelesaikan persoalan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, di Bogor. Permasalahan itu bisa selesai dengan baik berkat komunikasi intensif, di mana bupati berwenang sampai datang ke KSP untuk mengucapkan terima kasih.
“Gereja Yasmin pada akhirnya bisa diselesaikan dengan pimpinan daerah dan Pak Bupati datang ke KSP mengucapkan ucapan terima kasih, karena kita intensif ikut terlibat di dalamnya dalam konteks komunikasi,” tandas Moeldoko. [ANTARA]