Suara.com - Ganjar Pranowo - Erick Thohir disebut-sebut sebagai duet maut bila dipasangkan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Wacana tersebut mulai mencuat setelah Hasnaeni Moein atau dikenal Wanita Emas mengklaim mendapatkan bocoran dari Ketua Komisi Pemilihan Umum RI, bahwa pilpres sudah didesain pemenangnya, yaitu untuk Ganjar Pranowo dan Erick Thohir.
Publik mulai gaduh dengan informasi yang beredar.
Pegiat media sosial Bachrum Achmadi ikut berkomentar. Menurutnya, dugaan kecurangan pada pilpres tersebut tidak akan mudah.
Baca Juga: Kawal Verifikasi Ulang Partai Ummat, Amien Rais Sebar 50 Anggota Pemantau
"Isunya pemenang pilpres 2024 sudah diatur yaitu Ganjar-Erick. Awak sik ga yakin, tidak semudah itu," katanya pada unggahan Twitter pribadi @bachrum_achmadi dikutip pada Selasa, (27/12/2022).
Meski begitu, Bachrum Achmadi mendorong agar kandidat capres lain seperti Prabowo Subianto untuk tak berdiam diri. Jika lengah, Ketua Partai Gerindra tersebut bisa saja akan mengulangi sejarah kekalahan seperti sebelumnya.
Apalagi, Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan bahwa jatah pilpres 2024 milik Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
"Tapi Gerindra dan Prabowo sudah komentar belum terkait isu ini? Bisa gagal maning nih, lawan dong jangan diem bae...tempo hari katanya giliran Prabowo," tuturnya.
Pada simulasi survei, pasangan Ganjar-Erick mencapai angka elektabilitas mencapai 33,1 persen. Di bawah Ganjar dan Erick, ada pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas mencapai 27,5 persen.
Baca Juga: Benarkah Demi Jegal Anies Baswedan, Jokowi Duetkan Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa?
Sementara di posisi ketiga ada Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar dengan 25,5 persen.
Pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Leo Agustino menyebutkan bahwa Ganjar dan Erick punya kekuatan yang bisa menarik para pemilih.
Pasangan Ganjar-Erick Thohir Bisa Taklukkan Pilpres
Pertama menurut Leo, kombinasi antara Ganjar dan Erick adalah gabungan antara politikus senior dan tokoh muda.
Hal ini yang bisa mendulang suara di kalangan muda di mana menjadi pemilih terbanyak di 2024 mendatang.
"Karena Pemilu 2024 akan didominasi kaum milenial dan generasi Z, maka wajar jika mereka memilih gabungan antara politisi yang sudah piawai dengan tokoh muda," kata Leo seperti yang dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com.
Faktor lain yang membuat pasangan Ganjar dan Erick unggul adalah keduanya berasal dari latar belakang yang berbeda yakni tokoh jawa dan luar jawa, serta politisi dan teknokrat.
"Kalau keduanya politisi atau teknokrat pasti ada kekurangan, padahal capres dan cawapres ini harus saling melengkapi. Gabungan tokoh Jawa dan luar Jawa juga menggambarkan kebhinekaan. Gabungan Jawa dan luar Jawa juga berpotensi untuk saling meningkatkan suara ketika pilpres dilakukan," ujar Leo.