Bicara dengan Narendra Modi, Zelensky Berharap India Dorong Penghentian Perang

Diana Mariska Suara.Com
Selasa, 27 Desember 2022 | 11:24 WIB
Bicara dengan Narendra Modi, Zelensky Berharap India Dorong Penghentian Perang
PM India Narendra Modi mengheningkan cipta bagi puluhan tentara yang terbunuh di perbatasan India-China. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan dirinya telah berbicara dengan Perdana Menteri India dan meminta dukungan dalam upaya menghentikan perang melawan Rusia yang hingga hari ini masih berlanjut.

Permintaan itu disampaikan dalam sambungan telepon Presiden Zelensky dengan PM Narendra Modi. Melalui akun Twitter, pemimpin Ukraina itu juga menyampaikan harapan bahwa India dapat sukses menjalankan peran sebagai ketua G20 tahun depan.

"Pada platform inilah saya mengumumkan formula perdamaian dan sekarang saya mengandalkan partisipasi India dalam penerapannya," ujar presiden Ukraina itu pada Senin (26/12).

Sebelumnya, pada November lalu, Zelensky meminta negara-negara anggota G20) untuk mengesahkan 10 butir formula perdamaian serta untuk mengakhiri perang.

Sementara itu, melalui sebuah pernyataan, pemerintah India mengungkapkan bahwa Modi dan Zelensky membahas berbagai peluang untuk memperkuat kerja sama bilateral.

"Perdana Menteri menjelaskan prioritas-prioritas utama yang ditetapkan India sebagai ketua G20, termasuk memberi negara-negara berkembang kesempatan untuk menyuarakan kekhawatiran soal berbagai masalah, seperti keamanan pangan dan energi," kata pemerintah.

Selama pembicaraan tersebut, Modi juga menekankan desakannya agar perang di Ukraina segera dihentikan. Ia menyampaikan dukungan India bagi upaya-upaya untuk mewujudkan perdamaian.

Sejauh ini, India tidak mengutuk invasi Rusia ke Ukraina secara terbuka. Negara Asia Selatan itu kini merupakan salah satu pembeli utama minyak Rusia, selain China.

India bulan ini membeli minyak mentah Urals di bawah harga 60 dolar AS (sekitar Rp 937 ribu) per barel yang ditetapkan oleh negara-negara Barat.

Menteri luar negeri India sebelumnya mengatakan bahwa India, sebagai konsumen migas terbesar ketiga di dunia dengan tingkat pendapatan yang tidak tinggi, harus menjaga dan memperhatikan kepentingannya.

Terkait keadaan itu, Menlu India menyebut Rusia sebagai "mitra yang stabil dan teruji kuat" bagi India. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI