Suara.com - Puncak elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) selalu berujung pada nama Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, hingga Anies Baswedan.
Tiga nama tersebut digadang-gadangkan bakal melaju di pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang. Menanggapi soal kontestasi Pilpres, budayawan Arief Poyuono menyebutkan bahwa dari tiga nama yang paling memungkinkan adalah Prabowo Subianto.
Menurut Arief, Prabowo menjadi salah satu orang yang memiliki weton penerima wahyu Makututomo. Dalam hal ini, Arief menyebutkan bahwa ada ramalan Jawa yang menyatakan bahwa orang yang bukan penerima wahyu makuturomo maka akan menimbulkan bencana jika jadi pemimpin.
"Jadi gini kalau enggak percaya teman-teman cek data digital tentang wahyu makuturomo, ini adalah wahyu yang diberikan Tuhan untuk seorang pemimpnin di Indonesia untuk memimpin indonesia," ujar Arief Poyuono dalam perbincangannya di kanal YouTube Total Politik.
Baca Juga: Nama TGB Di Tengah Panasnya Isu Reshuffle Menteri, Jokowi Ingin Perindo Gantikan NasDem?
"Tapi yang menerima wahyu makuturomo itu dalam hitungan jawa hanya 8 yang memiliki weton kelahiran tertentu," tambahnya.
Menurut Arief Poyuono, belakangan ada lima tokoh besar yang digadang-gadangkan mau nyapres di 2024 yakni Puan Maharani, Prabowo Subianto, Airlangga Hartato, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Namun dari lima tokoh tersebut, hanya ada tiga nama yang mendapatkan wahyu makuturomo.
"Jadi sesuai weton kalau saya lihat, weton kelahiran Ganjar tidak masuk sebagai weton kelahiran penerima wahyu makuturomo, kalau enggak salah 28 oktober 68 dia tidak menerima enggak masuk 8 weton penerima wahyu makuturomo," kata Arief.
Menurut Arief, wahyu makuturomo adalah wahyu yang memayungi bumi yang diartikan sebagai memayungi masyarakat.
Baca Juga: Takut Si Bocil Kaos Singlet Kabur, Sedah Mirah Tarik Erat Tangan Al Nahyan
"Seokarno penerima, Soeharto penerima, SBY penerima, Mulyono apa lagi, Mulyono kan nama kecil Pak Jokowi," kata Arief.
Sama dengan Ganjar, Anies juga tidak mendapatkan wahyu tersebut.
"Begitu juga Anies, enggak bisa juga enggak ada dalam 8 weton itu. Next Prabowo,Prabowo bisa dia lahir 17 Oktober Rabu Legi, dia bisa merima wahyu atau bisa jadi presiden hitungannya masuk dalam 8 itu," ungkap Arief.
"Lalu Puan maharani dia weton kamis pon, Puan Maharani itu bisa menerima wahyu, terus Pak Airlangga juga bisa," tuturnya.
Arief Poyuono lebih lanjut menyebutkan ramalan itu terbukti dengan data hari ini. Pasalnya ketiga orang yang dapat wahyu langkahnya bakal lebih mudah untuk nyapres ketimbang dua orang yang tak mendapat wahyu.
"Sesuai Ganjar harus memohon pada Bu Mega untuk bisa dicalonkan, Anies baru dicalonkan Partai NasDem enggak punya partai, yang punya partai kan tiga oranag ini yang sangat potensial. Mas Airlangga bisa diusung Golkar, Prabowo sudah deklarasi, Puan lebih condong PDI ke Puan," ujar Arief.
"Jadi emang enggak masuk Anies sama Ganjar, kalau dipaksakan jadi goro-goro [bencana]."