Kasihan Ganjar dan Anies, Elektabilitas Makin Moncer tapi Sulit Maju di Pilpres 2024, Ini Alasannya

Selasa, 27 Desember 2022 | 07:38 WIB
Kasihan Ganjar dan Anies, Elektabilitas Makin Moncer tapi Sulit Maju di Pilpres 2024, Ini Alasannya
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilihan Presiden masih berlangsung dua tahun lagi, tetapi sudah ada beberapa nama yang digadang-gadang menjadi kandidat. Beberapa nama yang elektabilitasnya terus meroket seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Elektabilitas yang tinggi ini seolah membuat poros koalisi hanya berpusat di ketiga nama itu sedangkan nama-nama lain dianggap kurang mampu bersaing.

Meski begitu, politikus Partai Golkar Maman Abdurrahman mengaku tidak khawatir melihat sejumlah tokoh dengan elektabilitas tinggi tersebut. Menurutnya mereka tidak akan serta-merta menjadi penerus Presiden Joko Widodo tahun 2024 mendatang.

Ketua DPD Golkar Kalbar, Maman Abdurrahman. [Dok.Insidepontianak.com]
Ketua DPD Golkar Kalbar, Maman Abdurrahman. [Dok.Insidepontianak.com]

Dikutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Maman mengingatkan ada beberapa faktor penting lain yang menjadi syarat pencalonan, seperti dukungan partai.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Diklaim Punya Suara 42,8 Persen, Megawati Soekarnoputri Tak Terpengaruh

"Jadi, sekarang mau bilang Ganjar Pranowo surveinya 100 persen, Anies 1.000 persen, Prabowo 500 persen, kalau enggak ada dukungan partai, bagaimana?" ucap Maman di Hotel Cipta Pancoran, Jakarta Selatan, dikutip pada Senin (26/12/2022).

Hasil survei, menurut Maman, menggambarkan persepsi publik dan merupakan salah satu referensi. Namun ada faktor penting lain yang menjadi pegangan Partai Golkar dalam mengusung calon, yakni dukungan partai.

"Selesai. Enggak kurang, enggak lebih," tegasnya.

Kendati demikian, elektabilitas tokoh hasil survei sejumlah lembaga tersebut tetap harus dihargai serta dihormati. Namun hal itu hanyalah syarat non-formal untuk memutuskan calon presiden.

Sementara ada syarat formal lain yang juga harus dipertimbangkan, yaitu perihal presidential threshold 20 persen.

Baca Juga: Anies Baswedan Dapat Nama Yohanes dari Pemuka Agama di Papua, Politisi PDIP: Semoga Jadi Presiden RI Pertama Non Muslim

Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. [Suara.com/ dok Pemprov Jateng]
Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. [Suara.com/ dok Pemprov Jateng]

"Jadi bagi kami, hasil survei terhadap ketua umum merupakan suatu proses dan dinamika berpolitik di Indonesia," terang Maman.

"Akan tetapi, belum tentu dan tidak bisa dijadikan sebagai rujukan saja dalam mengambil keputusan. Jadi, saya pikir sesederhana itu saja," pungkasnya.

Di sisi lain, survei elektabilitas memang masih menempatkan ketiga tokoh tersebut di posisi puncak. Bahkan belum lama ini diberitakan Ganjar mencapai tingkat elektabilitas 42 persen.

Meski begitu, Ganjar juga belum pasti mendapatkan tiket pencapresan, sebagaimana diperkirakan pengamat politik Rocky Gerung. Pasalnya PDIP dinilai tidak akan terpengaruh dengan survei elektabilitas dan mempunyai pertimbangan tersendiri untuk menentukan capres.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI