"Ya nanti," katanya.
Sebagai informasi, di periode kedua pemerintahannya ini, Jokowi telah melakukan reshuffle sebanyak tiga kali.
Pertama yakni pada 23 Desember 2020 dengan merombak Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Agama, Menteri Perdagangan, Menteri KKP, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Reshuffle kedua dilakukan pada 28 April 2021. Saat itu Jokowi membentuk kementerian baru dan melebur dua kementerian, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi menjadi Kemendikbudristek. Serta menunjuk Kepala BRIN dan juga Menteri Investasi/Kepala BKPM.
Lalu reshuffle ketiga pada 15 Juni 2022 yakni merombak Menteri Perdagangan, Menteri ATR/Kepala BPN, Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Wakil Mendagri, serta Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
Respons Keras NasDem

Munculnya nama menteri dari NasDem yang disebut-sebut bakal direshuffle awalnya muncul ketika Ketua DPD PDIP Djarot Syaiful Hidayat terang-terangan menyebut dua menteri dari NasDem layak dievaluasi.
"Mentan dievaluasi, Menhut dievaluasi … semua menteri juga dievaluasi … supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi, untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," ujar Djarot kepada wartawan, Jumat (23/12/2022).
Untuk diketahui dalam Kabinet Indonesia Maju Nasdem menempatkan 3 menteri yakni, Syahrul Yasin Limpo (Menteri Pertanian), Siti Nurbaya Bakar (Menteri LHK) dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate.
Baca Juga: Arsul Sani Tak Mau Ambil Pusing Soal Isu Reshuffle Kabinet: PPP Tidak Khawatir
Pernyataan Djarot itu sontak membuat isu reshuffle makin panas, dan direspons oleh politikus NasDem Irma Suryani Chaniago.