Suara.com - Uni Emirat Arab (UEA) dilaporkan setuju untuk memberikan dana hibah dengan jumlah hingga ratusan miliar guna pembangunan kota Solo. Wali Kota Gibran Rakabuming Raka juga dikabarkan telah bertolak ke negara timur tengah tersebut untuk menerima secara langsung bantuan tersebut.
Menurut Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, bantuan dana hibah itu diawali lobi yang dilakukan oleh Gibran kepada Presiden UEA.
"Ke Abu Dhabi, seusai peresmian masjid (Masjid Raya Sheikh Zayed) terjadi komunikasi yang baik antara Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, dengan Presiden UEA, Syeikh Muhamad bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Beliau menyodorkan ide dan mengajukan hibah untuk Pemkot Surakarta," ujar Teguh pada Senin (26/12).
Menurutnya, dana hibah yang diberikan kepada Pemkot Solo rencananya mencapai ratusan miliar rupiah.
"Rinciannya, pertama di PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), kebanyakan untuk pembangunan jalan, terutama jalan kampung. Kalau bisa jalan kampung tuntas (pengerjaannya)," katanya.
Selain itu, dana hibah tersebut juga akan disalurkan melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Solo untuk penataan rumah tidak layak huni yang jumlahnya mencapai ribuan unit.
"Di sektor kesehatan untuk peralatan medis, alat kesehatan untuk melengkapi rumah sakit daerah dan Puskesmas. Di sektor pendidikan, ada pengadaan teknologi informasi untuk 27 SMP, sekitar 100 SD, dan untuk infrastruktur pembelajaran," katanya.
Di sektor usaha, dana hibah digunakan untuk pembangunan pasar tradisional dan bantuan modal UMKM.
"Dispora juga menyelesaikan GOR Manahan, karena fasilitasnya mahal, seperti kelengkapan kursi, IT, videotron. Itu, kan, mahal," katanya.
Ia berharap berbagai proyek tersebut dapat berjalan dengan baik dan segera dimulai pada 2023.
Sebelumnya, Gibran mengatakan Pemkot Solo akan menggandeng Pemerintah UEA untuk program pengentasan kemiskinan masyarakat.
"Salah satunya tentang kemiskinan, targetnya pengentasan 100 persen dipercepat dengan adanya bantuan dari Pemerintah UEA," katanya.
Ia mengatakan jika tanpa bantuan dari Pemerintah Uni Emirat Arab, diperkirakan pengentasan kemiskinan bisa selesai sekitar tahun 2025-2026. Sedangkan dengan bantuan dari UEA, program tersebut diharapkan dapat selesai dalam dua tahun ke depan.
"Tenang saja, rampung-rampung," katanya. [Antara]