Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengisyaratkan masih adanya kemungkinan untuk berganti koalisi demi bisa mencalonkan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.
Keterangan ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB, Syaiful Huda, ketika ia mengomentari sebuah hasil survei yang menunjukkan kemungkinan Ganjar Pranowo memenangkan pemilihan presiden 2024 jika mencalonkan diri bersama Prabowo Subianto sebagai wakilnya.
“Itu survei, (tetapi) variabel untuk menang banyak. Ada variabel instrumen partai, ada variabel instrumen ideologis. Tetapi sekali lagi, PKB meyakini di mana pun PKB berada, calon siapa pun akan menang,” katanya pada Jumat (23/12), dilansir dari Warta Ekonomi.
Huda melanjutkan bahwa masih ada kemungkinan partainya bergabung dengan koalisi lain jika Cak Imin tidak diusung menjadi cawapres dalam koalisi saat ini yang dibentuk bersama Partai Gerindra.
“Ya sampai kita cari koalisi (yang menawarkan) Cak Imin jadi capres atau cawapres,” ujar Huda.
Melanjutkan pernyataan tersebut, politikus PKB, Umar Sahadat Hasibuan, meminta semua pihak agar menghormati apa pun keputusan PKB kelak jika akhirnya benar-benar memisahkan diri dari Gerindra dan berkoalisi dengan partai politik lain.
"Politik itu elastis. Yang penting jangan ganggu PKB kalau koalisi dengan siapa pun dan partai mana pun," tulis Gus Umar melalui akun Twitter-nya.