'Tidak Etis Disampaikan Pejabat Negara' Ucapan Luhut Soal OTT KPK Dinilai Berbahaya

Senin, 26 Desember 2022 | 10:43 WIB
'Tidak Etis Disampaikan Pejabat Negara' Ucapan Luhut Soal OTT KPK Dinilai Berbahaya
Potret Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram/luhut.pandjaitan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menuai pro dan kontra karena ucapannya yang menyatakan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak baik bagi negara.

Pengamat politik Ubedilah Badrun menilai bahwa pernyataan Luhut berbahaya karena mengandung narasi ganda.

"Mohon narasi tersebut bermakna ganda dan berbahaya bagi pembangunan kesadaran etik berbangsa dan bernegara," kata Ubedilah Badrun dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Senin (26/12/2022).

Ubedilah menilai bahwa OTT justru menjadi salah satu upaya untuk menghadirkan pemerintahan yang baik dan diinginkan oleh masyarakat.

Baca Juga: Ada Unsur Politik? Disebut Cocok Untuk Dampingi Anies Baswedan di Pilpres, Ruang Kerja Khofifah Digeledah KPK

Ia menilai bahwa ucapan Luhut itu mengandung dua makna.

"Sebab narasi tersebut terkesan memiliki dua makna. Di satu sisi menghendaki kebaikan tentang pentingnya digitalisasi birokrasi," ungkapnya.

Kendati demikian, ucapan Luhut itu dianggap terkesan menolak OTT yang dilakukan oleh KPK.

"OTT merupakan otoritas KPK sebagai penegakan hukum. Hal tersebut adalah bagian penting dari pemberantasan korupsi yang memiliki efek jera," lanjutnya.

Narasi Luhut juga dikatakan berbahaya karena terkesan memperbolehkan praktik korupsi.

Baca Juga: Luhut Sebut OTT KPK Bikin Nama Negara Buruk, Susno Duadji Tertawa: Jadi Tanda Tanya Gede

"Sebab, dia mengatakan kalau mau bersih di surga saja. Narasi tersebut tidak etis disampaikan pejabat negara, apalagi disampaikan di hadapan publik," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI