Anak Buah Surya Paloh Ngamuk PDIP 'Colek' 2 Menteri NasDem Saat Gencar Isu Reshuffle: Jangan Asal Bunyi!

Minggu, 25 Desember 2022 | 22:50 WIB
Anak Buah Surya Paloh Ngamuk PDIP 'Colek' 2 Menteri NasDem Saat Gencar Isu Reshuffle: Jangan Asal Bunyi!
Anggota Komisi IX DPR Fraksi NasDem,  Irma Suryani Chaniago. (Tangkapan layar/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa waktu belakangan isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo semakin kencang berembus.

Meski belum ada kepastian siapa menteri yang akan diganti oleh Jokowi, tetapi Partai NasDem terus menjadi sorotan. Nasib ketiga menteri dari partai tersebut dianggap tidak aman mengingat hubungan Jokowi dan Partai NasDem yang sedang memburuk.

Gesekan semakin terasa ketika Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat, terang-terangan menyebut dua menteri dari Partai NasDem layak dievaluasi kinerjanya.

Mentan, Syahrul Yasin Limpo. (Dok: Kementan)
Mentan, Syahrul Yasin Limpo. (Dok: Kementan)

"Mentan dievaluasi, Menhut dievaluasi … semua menteri juga dievaluasi … supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan Pak Jokowi, untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," ungkap Djarot kepada wartawan, Jumat (23/12/2022).

Baca Juga: Menakar Nasib Menteri NasDem Di Tangan Jokowi, Dipegang Atau Ditendang?

Dengan demikian, menurut Djarot, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar cocok untuk dievaluasi menjelang reshuffle kabinet.

Sementara menteri ketiga dari Partai NasDem adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate.

Pernyataan Djarot ini jelas membuat situasi semakin panas, hingga kekinian ditanggapi oleh politikus Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago.

Ketua Pelaksana harian DPD PDI Perjuangan Sumut Djarot Syaiful Hidayat. [Suara.com/Muhlis]
Ketua Pelaksana harian DPD PDI Perjuangan Sumut Djarot Syaiful Hidayat. [Suara.com/Muhlis]

Irma meminta Djarot jangan asal berbicara, apalagi karena reshuffle kabinet adalah hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.

"Reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. Sebaiknya Saiful Djarot jangan asal bunyi. Karena faktanya, dua menteri Nasdem yang dia minta dievaluasi adalah menteri-menteri yang punya prestasi," tegas Irma, dikutip dari WartaEkonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Minggu (25/12/2022).

Baca Juga: Politisi PKB: Kapan dan Siapa yang Terkena Reshuffle? Hanya Tuhan dan Jokowi yang Tahu

Irma lalu membongkar sejumlah prestasi Siti Nurbaya. Misalnya KLHK di era Siti Nurbaya mampu menekan angka kebakaran hutan yang berdampak positif untuk kualitas udara. Lalu penanaman mangrove juga dilakukan dengan lebih masif demi mencegah abrasi.

Menteri KLHK, Siti Nurbaya. (Dok: KLHK)
Menteri KLHK, Siti Nurbaya. (Dok: KLHK)

"Lalu, coba lihat bagaimana beliau membagi dengan sangat baik mana hutan tanaman industri, hutan tanaman rakyat, dan mana yang hutan lindung dengan tegas dan jelas," terang Irma melanjutkan.

Irma juga menyoroti sanksi tegas yang diberlakukan KLHK di era Irma kepada para pelanggar ketentuan pemerintah terkait penggunaan lahan.

Irma lantas beralih menyoroti prestasi Syahrul Yasin Limpo. Menurutnya Syahrul sudah berhasil menjaga nilai pertanian, terutama di masa pandemi Covid-19.

"Mana ada kementerian yang tumbuh di era pandemi kecuali Kementerian Pertanian," jelas Irma.

Karena itulah, Irma mendorong Djarot untuk melihat data mengenai impor beras, sebab selama ini Syahrul selalu menegaskan Indonesia tidak perlu melakukannya karena stok di petani sudah cukup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI