Soal Isu Istana Bakal Intervensi Pemilu, Politikus PDIP Salahkan Demokrat dan PKS: Sinetron Murahan!

Minggu, 25 Desember 2022 | 09:02 WIB
Soal Isu Istana Bakal Intervensi Pemilu, Politikus PDIP Salahkan Demokrat dan PKS: Sinetron Murahan!
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan bahwa Demokrat bukan sekadar ingin menang pemilu. (Foto dok. Demokrat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu soal istana bakal intervensi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mulai berhembus. Bahkan isu tersebut sampai diwanti-wanti oleh Presiden Joko Widodo.

Menanggapi hal tersebut, politikus PDI Perjuangan atau PDIP Deddy Yevri Sitorus menyebutkan bahwa isu tersebut adalah fitnah.

Menurut Deddy, isu tersebut berembus dan dilakukan oleh sejumlah politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.

“Mereka ini sedikit-sedikit melempar fitnah tanpa dasar dan tanpa bukti yang sering kali menyebabkan kegaduhan politik,” ujar Deddy seperti yang dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com.

Baca Juga: Soal Tanah Calon Rumah Presiden Jokowi, Bupati Karanganyar: BPHTB-nya Senilai Rp 5 Miliar

Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Hanteru Sitorus. ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Hanteru Sitorus. ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Deddy menyebutkan bahwa Demokrat dan PKS sering kali melontarkan provokasi untuk menuding istana dan Jokowi soal intervensi piplres.

“Dari dahulu Demokrat itu suka main drama politik, sinetron murahan, sementara PKS suka menuduh sembarangan tanpa bukti yang logis dan valid. Jadi, sepertinya tuding menuding dan bermain drama murahan memang sudah menjadi genetika politik dari kedua partai itu,” ujar Deddy.

“Saya tidak melihat ada bukti yang valid bahwa Istana maupun presiden melakukan intervensi apa pun yang dapat digugat baik secara hukum maupun etika,” tambahnya.

Sebagai contonh, Deddy menyebutkan tuduhan bahwa Jokowi bakal memihak calon presiden dan akan menggunakan kekuasaan untuk mendukung harusnya dibuktikan.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (22/12/2022). [Foto: Laily Rachev  - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (22/12/2022). [Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden]

Lebih Lanjut Deddy menyebutkan bahwa Jokowi maupun istana tidak pernah menyebut tokoh mana pun yang bakal didukung.

Baca Juga: Politisi PKB: Kapan dan Siapa yang Terkena Reshuffle? Hanya Tuhan dan Jokowi yang Tahu

Bagi Deddy, wajar jika Jokowi menyampaikan gimik yang dianggap endorsement politik. Hal itu menurutnya hanya bertujuan menghibur dan tak perlu dianggap serius.

“Hal itu masih lebih elegan dibanding dengan Anies Baswedan yang ke mana-mana dipromosikan sebagai calon presiden oleh partai-partai politik pendukungnya. Yang harus diawasi adalah apakah ada penggunaan elemen kekuasaan, anggaran, fasilitas negara yang dipakai untuk meng-endorse salah satu bakal calon,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI