Bahkan lebih lanjut, Hasto mewanti-wanti kepada pihak yang melangkahi keputusan Ketua Umum akan mendapat konsekuensi berupa sanksi.
"Siapapun yang menyebut nama capres atau cawapres dari PDI Perjuangan sebelum Ibu Megawati menetapkan calon akan diberi sanksi. Saya, Pak Djarot, Pak Rudy Solo dan seluruh kader partai juga akan mendapat sanksi disiplin jika melanggar ketentuan tersebut," lanjut tegas Hasto.
Kehadiran Dewan Kolonel: Usung Puan Maharani?
Kendati mekanisme sudah tegas dan jelas, beberapa pihak internal PDIP mulai menunjukkan sinyal akan adanya nama bakal capres.
Salah satu bakal capres yang disinyalir kuat akan diusung adalah sosok Puan Maharani yang kini tengah menjabat Ketua DPR RI. Puan dicalonkan melalui sebuah kelompok bernama Dewan Kolonel yang dibentuk oleh salah satunya anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Johan Budi pada akhir September 2022 lalu.
Dewan Kolonel dibentuk demi menaikkan popularitas dan elektabilitas Puan Maharani agar bisa meraih kursi presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Munculnya Dewan Kopral sebagai tandingan
Sosok bakal capres lainnya juga hadir seakan-akan menyaingi Puan, yakni Ganjar Pranowo yang juga kader PDIP.
Beberapa pihak juga turut mendirikan Dewan Kopral sebagai tandingan yang bertujuan untuk memberikan dukungan penuh pada sosok Ganjar Pranowo untuk maju menjadi calon presiden.
Baca Juga: Sosok I Made Urip, Anggota DPR Terlama, Kang Dedi Mulyadi Memberi Julukan Unik
Gagasan dibentuknya Dewan Kopral hadir berkat Ketua Umum Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) Immanuel Ebenezer alias Noel.