Suara.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi kini kembali memberi wacana bahwa dirinya akan memberlakukan reshuffle atau merombak kembali kabinet menteri.
Adapun Jokowi menjawab pertanyaan awak media bahwa dirinya akan membuka pintu kemungkinan bahwa dirinya akan merombak kursi kabinet menteri jajarannya.
"Mungkin. Ya nanti," jawab Jokowi kepada awak media saat ditemui di Bendungan Sukamahi, Bogor, Jumat (23/12/2022).
Beberapa waktu sebelumnya, Jokowi juga sempat memberikan sinyal halus kemungkinan untuk merombak kabinet saat ditanya tentang apakah ia akan melakukan reshuffle menteri dari NasDem ketika partai tersebut mengusung Anies Baswedan sebagai Capres.
"Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan," kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan,
Wacana reshuffle tersebut tentu menyita atensi publik, sebab Jokowi masih membuka peluang merombak kabinet di masa kepresidenannya yang tak lama lagi usai.
Lantas, berapa kali Jokowi pernah melakukan reshuffle selama dua periode kepresidenan hingga pada penghujung akhir masa jabatannya?
Mari simak jawabannya dengan berkilas balik tentang riwayat Jokowi reshuffle kabinet selama dua periode masa jabatan.
12 Agustus 2015 (Periode pertama)
Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Menguat, Ini Deretan Nama Menteri yang Masih Dipertahankan Jokowi
Jokowi pada periode kepresidenan pertamanya melakukan reshuffle perdana pada 12 Agustus 2015 dengan menggantikan sebanyak tujuh menteri dan jajaran pejabat yang ia komandoi.
Berikut rincian menteri dan pejabat yang kena jatah reshuffle perdana Jokowi.
- Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan digantikan oleh Teten Masduki,
- Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Menko Polhukam digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Kepresidenan,
- Sofyan Djalil sebagai Menko Perekonomian digantikan oleh Darmin Nasution,
- Indroyono Soesilo sebagai Menko Kemaritiman digantikan oleh Rizal Ramli,
- Rachmat Gobel sebagai Menteri Perdagangan digantikan oleh Thomas Lembong,
- Andi Widjajanto sebagai Sekretaris Kabinet. digantikan oleh Pramono Anung,
- Andrinof Chaniago sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasiona digantikan oleh Sofyan Djalil.
27 Juli 2016 (Periode Pertama)
Setahun setelah reshuffle perdana, Jokowi kembali merombak kabinet pada 27 Juli 2016. Kali ini ada 14 jajaran menteri dan staf kepresidenan yang dirombak.
Reshuffle kala itu menjadi salah satu perombakan kabinet secara besar-besaran yang merombak kembali hingga belasan menteri dan pejabat setingkat.
Nama-nama menteri yang kena reshuffle kala itu ada Luhut, Sudirman Said, dan beberapa jajaran menteri lainnya.
17 Januari 2018 (Periode pertama)
Setelah dua tahun hampir aman dari reshuffle, Jokowi kembali merombak kabinet pada tahun 2018 tepatnya pada awal tahun.
Dua nama yang kena reshuffle salah satunya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang mundur dan digantikan oleh Idrus Marham lantaran Khofifah maju di Pilgub Jawa Timur.
Selain Khofifah, ada Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan yang diganti oleh Moeldoko.
15 Agustus 2018 (Periode Pertama)
Belum segenap setahun dari reshufffle sebelumnya, Jokowi kembali menata ulang kabinet pada Agustus 2018.
Reshuffle ini juga diwarnai dengan drama politik, lantaran Asman Abnur mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi lantaran dirinya adalah kader PAN, yakni partai yang memutuskan untuk tidak mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
Sedangkan Menteri Sosial Idrus Marham kena kasus korupsi dan digantikan oleh Agus Gumiwang.
23 Desember 2020 (Periode Kedua)
Jokowi di periode kedua menyusun Kabinet Maju yang mengalami reshuffle pertama pada 2020 silam.
Salah satu reshuffle yang paling dikenang adalah sosok Menteri Sosial Juliari Batubara yang tersandung korupsi bansos dan akhirnya digantikan oleh Tri Risma Harini.
28 April 2021 (Periode Kedua)
Jokowi pada reshuffle kedua di periode kedua tidak merombak kabinet dengan mengganti menteri, namun dengan melakukan perubahan bentuk kementerian.
Adapun Jokowi menggabungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Berkaca dari kilas balik tersebut, Jokowi telah melakukan reshuffle sebanyak enam kali.
Kontributor : Armand Ilham