Suara.com - Isu reshuffle atau perombakan kabinet Indonesia Maju kembali mencuat. Sinyal reshuffle kabinet tersebut justru muncul dari Presiden Joko Widodo sendiri. Namun, Presiden tidak menyebutkan kapan reshuffle akan dilakukan, apakah itu akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023.
Seandainya isu reshuffle yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi tersebut benar, maka hal ini merupakan keempat kalinya orang nomor satu di Indonesia ini merombak kabinet pada periode keduanya menjabat sebagai kepala negara.
Presiden Jokowi terakhir kali melakukan reshuffle kabinet pada bulan Juni 2022 dengan melantik Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan dan mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Di tengah adanya kabar reshuffle yang tengah mencuat belakangan ini, setidaknya terdapat sejumlah nama menteri yang tidak pernah terkena isu dicopot ataupun digantikan.
Baca Juga: Sinyal Reshuffle Kabinet Jokowi, Menteri Kader Partai Ini Kemungkinan Didepak
Berikut daftar menteri yang belum pernah kena reshuffle tersebut.
1. Luhut Binsar Panjaitan
Luhut Binsar Panjaitan menjadi salah satu sosok menteri yang dipertahankan oleh Presiden Jokowi selama dua periode ini.
Luhut pertama kali masuk ke jajaran kabinet Presiden Jokowi pada tanggal 12 Agustus 2015 dan menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).
Ia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP), setelah akhirnya menjadi Menkopolhukam menggantikan posisi Tedjo Edhy Purdijatno.
Baca Juga: Musra Relawan Jokowi di Lampung Hasilkan Prabowo - Erick Sebagai Capres dan Cawapres 2024
Belum ada setahun menjadi Menko Polhukam, Luhut kembali digeser untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves).
Luhut menggantikan posisi dari Rizal Ramli yang diberhentikan masa tugasnya pada tanggal 27 Juli 2016.
Jabatan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Marves tidak terusik sampai masa Kabinet Kerja berakhir, bahkan diperpanjang sampai saat ini.
2. Basuki Hadimuljono
Basuki Hadimuljono atau lebih akrab disapa dengan Pak Bas masuk jajaran menteri yang jabatannya awet sampai di penghujung periode kedua Jokowi menjabat sebagai Presiden.
Jabatan pria berambut putih tersebut tidak pernah berubah sejak menjadi menteri untuk pertama kali pada tanggal 27 Oktober 2014, saat Jokowi pertama kali menjabat sebagai presiden.
Basuki Hadimuljono dipercaya untuk menjadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hingga saat ini.
3. Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator di Bidang Perekonomian.
Ketua Umum Partai Golkar tersebut masuk sebagai pembantu presiden pada tanggal 27 Juli 2016 atau pada periode pertama Jokowi menjabat sebagai presiden.
Pada saat itu, Airlangga Hartarto diangkat menjadi Menteri Perindustrian. Airlangga Hartarto menggantikan Saleh Husin yang terkena reshuffle kedua pada Kabinet Kerja.
4. Pratikno
Menteri lain yang awet dipertahankan oleh Presiden Jokowi adalah Pratikno. Bahkan diketahui Pratikno tidak pernah berganti baik pada saat dalam Kabinet Kerja maupun Kabinet Indonesia Maju.
Sejak pertama kali menjabat sebagai menteri pada tanggal 27 Oktober 2014, Pratikno masih bertahan di kursi Menteri Sekretaris Negara.
5. Muhadjir Effendy
Diketahui, Muhadjir Effendy masuk ke dalam lingkaran Kabinet Kerja pada tanggal 27 Juli 2016. Ia mengisi posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang sebelumnya diisi oleh Anies Baswedan.
Kemudian, pada periode kedua Presiden Jokowi, Muhadjir Effendy tetap dipertahankan. Namun, ia diberikan jabatan baru yakni sebagai Menteri Koordinator di Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
6. Retno Marsudi
Tidak hanya Pratikno, Retno Lestari Priansari Marsudi atau Retno Marsudi juga dipertahankan oleh Presiden Jokowi.
Retno Marsudi pertama kali menjabat sebagai Menteri Luar Negeri pada tanggal 27 Oktober 2014, posisi dari Retno Marsudi tidak pernah digantikan.
7. Sri Mulyani
Sosok menteri lain yang awet dalam pemerintahan Presiden Jokowi adalah Sri Mulyani.
Berbeda dengan Retno Marsudi yang bergabung sejak Kabinet Kerja pertama kali dibentuk, Sri Mulyani masuk pada tanggal 27 Juli 2016, atau pada saat Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet untuk kedua kalinya.
Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan untuk menggantikan Bambang Brodjonegoro yang saat itu digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Jabatannya yaitu sebagai Bendahara Negara terus diisi oleh Sri Mulyani sampai Kabinet Indonesia Maju atau sampai saat ini.
8. Yasonna Laoly
Menteri Yasonna Laoly juga menjadi salah satu menteri yang dipertahankan oleh Presiden Jokowi selama dua periode lamanya.
Sejak pertama kali ia menjabat menjadi menteri yaitu pada tanggal 27 Oktober 2014, Yasonna Laoly dipercaya untuk mengisi pos Menteri Hukum dan HAM.
Yasonna memang sempat mengundurkan diri sebagai pembantu presiden pada tanggal 1 Oktober 2019, dengan alasan politikus PDIP tersebut terpilih menjadi anggota DPR RI.
Namun, Yasonna kembali ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk menduduki kursi yang sama, yaitu Menteri Hukum dan HAM dalam Kabinet Indonesia Maju.
9. Agus Gumiwang
Agus Gumiwang menjabat sebagai Menteri Perindustrian. Sebelumnya, politikus dari Partai Golkar tersebut menjabat sebagai Menteri Sosial sejak 28 Agustus 2018 sampai tanggal 20 Oktober 2019.
Ia menggantikan kolega satu partainya yaitu Idrus Marham yang dicopot dari jabatannya karena ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PLTU Riau-1.
10. Budi Karya Sumadi
Diketahui, Budi Karya Sumadi masuk ke dalam kabinet pada era reshuffle kedua, yaitu pada tanggal 27 Juli 2016.
Budi menjabat sebagai Menteri Perhubungan yang sebelumnya diisi oleh Ignasius Jonan.
Jabatannya sebagai Menhub kembali berlanjut setelah Presiden Jokowi kembali menjadi presiden di periode kedua.
Budi dikenal sebagai salah satu menteri yang paling dekat dengan Presiden Jokowi. Oleh karenanya, ia kerap menjadi pilihan Presiden Jokowi saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
11. Siti Nurbaya Bakar
Siti Nurbaya Bakar merupakan menteri wanita ketiga yang jabatannya dipertahankan oleh Presiden Jokowi.
Bahkan, posisinya tersebut diketahui tidak pernah berubah sejak era Kabinet Kerja 2014-2018 sampai Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Siti Nurbaya Bakar mengisi posisi sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa