Bahkan ia menyebut, PKB sebenarnya sudah lebih lama berkoalisi dengan NasDem dibanding dengan Gerindra. Hal itu jika dilihat dari koalisi di dalam pemerintahan Pemerintahan Jokowi.
"Terbuka kemungkinan. Kalau PKB sama NasDem sekarang itu kan teman koalisi di pemerintahan. Kalau koalisi di dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, NasDem dengan PKB itu sudah lebih lama berkoalisi dibandingkan dengan Gerindra," ujar Gus Jazil, sapaan akrabnya Jazilul Fawaid, Kamis (22/12/2022).
Gus Jazil lantas membeberkan hitung-hitungan bagi Anies agar bisa maju jadi capres di 2024. Di mana untuk maju di Pilpres 2024 butuh 20 persen kursi di DPR atau minimal 115 kursi. Jika benar PKB berduet dengan NasDem, maka mereka menguasai 117 kursi, cukup lah untuk mengusung Anies.
Sebagai informasi, PKB saat ini menduduki 58 kursi di DPR RI.
"Kan nggak bisa misalkan Anies maju sendiri tanpa wakil presiden. Meskipun partai yang cukup 20 persen, nggak ada wapresnya kan itu tidak boleh karena yang didaftarkan ke KPU itu adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden, bukan presiden saja," tuturnya.
Lantas, apa ada peluang Ketum PKB Muhaimin Iskandar duet dengan Anies?
Menjawab itu, Gus Jazil menjawab diplomatis. Dalam politik tidak ada alasan menutup diri selama kalkulasi secara objektif dan rasional bisa menuai kemenangan.
"Tidak ada alasan untuk menutup diri selama semuanya dikalkulasi secara objektif rasional dan proporsional untuk kemenangan," jawab Wakil Ketua MPR RI ini.
"Kemungkinan itu bisa dikompromikan. Kalau kita lihat sekarang koalisi kita bersama Gerindra. Kan Gerindra juga punya capres. Jadi di dalam koalisi itu tinggal duduk bareng dimusyawarahkan," sambungnya.
Baca Juga: Surya Paloh Akhirnya Jadikan Andika Perkasa Cawapres Dampingi Anies Baswedan, Ini Faktanya