Isu Reshuffle Kabinet Muncul Lagi, Elite Surya Paloh Tetap 'Posthink': Jokowi Sahabat NasDem

Sabtu, 24 Desember 2022 | 09:04 WIB
Isu Reshuffle Kabinet Muncul Lagi, Elite Surya Paloh Tetap 'Posthink': Jokowi Sahabat NasDem
Wakil Ketua Umum DPP NasDem, Ahmad Ali. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum pergantian tahun, muncul isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Sehubungan dengan hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengaku akan tetap berprasangka positif kepada Jokowi.

Ali menekankan bahwa Jokowi sedari awal hingga saat ini adalah figur yang sangat dekat dengan Partai NasDem.

Kendati demikian, Ali menyampaikan bahwa NasDem akan menerima keputusa Jokowi jika dirasa kadernya memang tak cakap dan terkena reshuffle.

Baca Juga: SBY Turun Gunung Diplomasi 'Nasi Goreng', Demi Selamatkan AHY dari Kengototan NasDem Soal Andika Perkasa?

"Jokowi sahabat Nasdem, kami selalu berpikir positif apapun keputusannya, tidak akan mengubah apapun dengan Jokowi," kata Ali dikutip dari Wartaekonomi -- jaringan Suara.com, Sabtu (24/12/2022).

Ali mengingatkan, Nasdem akan senantiasa menghargai keputusan Presiden Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet selama ini.

Sebab, ia berpendapat, keputusan untuk melakukan itu memang merupakan kewenangan mutlak dari Presiden Jokowi.

Tak cuma bagi NasDem, Ali menyebut bahwa dengan kewenangan Jokowi tersebut partai-partai lain juga harus menghargai keputusan sang Presiden.

Reshuffle kabinet itu diyakini Ali pastinya dilakukan Jokowi untuk meningkatkan kinerja pemerintahan.

Baca Juga: Soal Duet Ganjar-Sandi, Pengamat: Sandiaga Berpotensi Dapat Dukungan Jokowi

Oleh sebab itu, Ali justru mengajak masyarakat luas, termasuk basis pendukung NasDem, untuk melihat keputusan reshuflle bukanlah keputusan politis. Akan tetapi sebagai kebutuhan dari pemerintah.

"Apapun, hendaknya dipandang sebagai kebutuhan pemerintah, jangan dipolitisasi, pergantian pembantu presiden itu evaluasi untuk tingkatkan kinerja pemerintah," tutur Ali.

Kemungkinan itu sendiri muncul setelah Presiden Jokowi merespons survei Charta Politika Indonesia yang menyebut mayoritas warga setuju dilaksanakan reshuffle kabinet. Khususnya, dilakukan sebelum masa jabatan Presiden Jokowi berakhir.

Namun, Presiden Jokowi sendiri memang tidak banyak memberikan komentar terkait itu.

Selain menggunakan kata 'mungkin' dan 'nanti' untuk menjawab pertanyaan kemungkinan reshuffle kabinet, Jokowi tidak memberikan komentar apa-apa lagi.

Ali sendiri membantah jika ada kemungkinan para menteri dari NasDem akan terkena reshuffle kabinet tersebut.

Apalagi, kalau dikaitkan langkah reshuffle kabinet tersebut merupakan imbas dari deklarasi Nasdem kepada Anies Baswedan sebagai capres.

"(Nasdem) masuk ke kabinet deklarasi capres Pak Jokowi pada Pilpres 2019 lalu, kalau kami mendeklarasikan Anies Baswedan itu sesuatu yang berbeda," kata Ali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI