Suara.com - Saat ini, perbincangan tentang mobil listrik tengah naik daun akan tetapi, hal tersebut secara tidak langsung ikut menggandeng popularitas nikel yang mana Indonesia merupakan salah satu negara produsen nikel terbesar di dunia, dengan cadangan sebanyak 72 juta ton yang merupakan 52% dari total cadangan nikel dunia. Sebut saja tambang nikel di Pulau Obi, Maluku Utara, yang menjadi salah satu daerah penghasil nikel di Indonesia yang memiliki cadangan sebesar 1,4 miliar ton bijih.
Komoditas logam mineral ini memang terlihat cukup seksi hingga memikat banyak dunia industri. Bahkan sebelum popularitasnya sebagai bahan baku utama baterai kendaraan listrik pun, nikel sudah sejak lama digunakan sebagai bahan baku baja anti karat.
Adapun salah satu perusahaan hilirasi dan tambang nikel di Pulau Obi yaitu Harita Nickel. Perusahaan ini selalu berupaya untuk memberikan pemberdayaan kepada masyarakat sekitar dan memberikan kesempatan bagi lebih dari 20 ribu tenaga kerja, yang mayoritas berasal dari lokasi dimana Harita Nickel berada.
Saat ini, produk yang memiliki komponen nikel di dalamnya dapat dengan mudah ditemui. Bahkan ada di hampir setiap peralatan yang sering kita gunakan sehari-hari termasuk di smartphone yang sering kita gunakan.
Baca Juga: 4 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia, Indonesia Peringkat Pertama!
Logam berwarna putih keperakan ini memiliki peran yang krusial dan strategis. Tak heran jika saat ini Indonesia pun menjadi sorotan banyak pelaku industri nikel dari berbagai penjuru dunia.
Mengutip dari laman Nickel Institute, berikut beberapa kegunaan atau manfaat nikel dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat Nikel
1. Bahan baku stainless steel
Nikel banyak dipilih sebagai campuran produksi baja nirkarat karena sifatnya yang tahan terhadap korosi. Selain itu, logam ini juga dikenal mudah dibentuk sehingga kerap dijadikan bahan baku dalam pembuatan uang koin di beberapa negara, salah satunya ialah Amerika Serikat. Selain itu, pada tahun 2010 lalu, Bank Indonesia juga mulai memperkenalkan uang logam yang dibuat dari material nikel sebagai bahan bakunya.
Baca Juga: Antam Optimistis Kembangkan Hilirisasi Nasional Melalui Potensi Nikelnya
Sebanyak dari produksi nikel secara global digunakan untuk bahan baku pembuatan stainless steel. Hal ini mengingat kebutuhan akan baja tahan karat cukup tinggi dan ditemukan hampir di semua peralatan yang sering kita gunakan. Berkat daya tahannya, nikel juga sering diaplikasikan dalam bidang arsitektur dan konstruksi.
2. Industri baterai
Selain stainless steel, manfaat nikel yang tak kalah penting adalah sebagai bahan baku pembuatan baterai. Mulai dari baterai smartphone, laptop, hingga kendaraan listrik yang banyak dibicarakan beberapa waktu belakangan.
Pada Juni 2021 lalu, salah satu hilirisasi dan tambang nikel di Pulau Obi, Harita Nickel, melalui Halmahera Persada Lygend (HPL) telah meresmikan pabrik penghasil bahan baku baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia. Proyek investasi yang diperkirakan mencapai Rp15 triliun itu merupakan kerja sama Harita Nickel melalui Trimegah Bangun Persada dengan Lygend Resources Technology.
3. Industri otomotif
Sifat nikel yang tahan terhadap karat juga kerap digunakan dalam industri otomotif. Khususnya dalam pembuatan bumper, velg, dan knalpot kendaraan. Logam inilah yang membuat bagian komponen kendaraan tersebut terlihat mengkilap dan awet meskipun terkena air dalam intensitas yang cukup sering.
4. Nikel dalam militer
Selama perang dunia pertama dan kedua, nikel menjadi salah satu logam mineral yang banyak mencuri perhatian. Pada periode tersebut, produksi senjata semakin intensif hingga membuat permintaan terhadap nikel semakin tinggi. Dalam hal ini, nikel memegang peranan penting karena keberadaannya digunakan untuk pembuatan senjata, mobil, kapal perang, hingga pelat baja untuk pesawat terbang.
Selama masa perang dunia kedua, Jerman juga menggunakan paduan besi dan nikel untuk membuat jembatan portabel yang kokoh dan berdaya tahan lama.
Bahkan hingga kini, penggunaan nikel masih terus digunakan untuk campuran produksi barang tertentu. Seperti NASA yang menggunakan nikel untuk melindungi pesawat luar angkasanya dari paparan sinar matahari karena logam ini memiliki nilai toleransi yang baik.