Pedas! Demokrat Tuding Jokowi Lagi Cuci Tangan Usai Curhat Ogah Disalahkan soal Koalisi Gagal

Jum'at, 23 Desember 2022 | 19:08 WIB
Pedas! Demokrat Tuding Jokowi Lagi Cuci Tangan Usai Curhat Ogah Disalahkan soal Koalisi Gagal
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (23/12/2022). [Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengaku heran pihaknya selalu disalahkan dalam berbagai peristiwa politik.

Bahkan Jokowi cemas pihak Istana akan disalahkan lagi apabila ada koalisi partai politik yang gagal terbentuk.

Hal ini Jokowi sampaikan ketika berpidato di HUT ke-16 Partai Hanura yang diselenggarakan pada Rabu (21/12/2022) di Jakarta Convention Center.

"Gagal koalisi, nanti yang dituduh Istana lagi. Ya padahal kita itu kan nggak ngerti, koalisi antarpartai, antar ketua partai yang ketemu," ungkap Jokowi.

Baca Juga: Kabar Bahagia Buat Perusahaan, Deretan Fasilitas Kantor Ini Dibebaspajakkan Oleh Jokowi

Namun Jokowi mengaku paham karena menuduh pihak eksternal adalah cara paling mudah. "Tapi yang paling enak tuh memang mengambinghitamkan, menuduh, presiden, Istana, Jokowi. Paling enak itu," kata Jokowi.

Presiden Jokowi saat berpidato di HUT ke-16 Partai Hanura di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (21/12/2022). (Suara.com/Novian)
Presiden Jokowi saat berpidato di HUT ke-16 Partai Hanura di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (21/12/2022). (Suara.com/Novian)

Pernyataan Jokowi mendapat beragam respons. Termasuk dari Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, yang dengan tegas mengkritik pernyataan Jokowi tersebut.

Kamhar menyebut Jokowi terlalu ikut campur dalam proses politik Tanah Air. Seperti sebelum ini, Jokowi disebut beberapa kali meng-endorse nama-nama calon presiden tertentu.

"Publik masih mengingat pernyataan 'ojo kesusu' dan meng-endorse beberapa nama sebagai capres menunjukkan Pak Jokowi memiliki intensi tertentu," tutur Kamhar di Jakarta.

Kamhar menyoroti rekam jejak Jokowi di masa lalu. Ia menduga pernyataan tersebut untuk suatu operasi politik penggagalan koalisi yang nantinya akan dijadikan sebagai justifikasi.

Baca Juga: Jokowi Beri Sinyal Reshuffle, PDIP Bidik 2 Menteri dari NasDem: Sudah Waktunya Dievaluasi!

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. (Foto: kbr.id)
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. (Foto: kbr.id)

Menurut Kamhar, apa yang disampaikan Jokowi adalah buah dari sikap terlalu ikut campurnya di masa lalu. Bahkan secara tegas Kamhar menilai Anies sedang mencuci tangan dari dampak pernyataannya dahulu.

"Pernyataan ini terbaca sebagai upaya cuci tangan," tegas Kamhar.

Karena itulah Kamhar mendorong Jokowi untuk fokus menyelesaikan tugas-tugasnya hingga tahun 2024 mendatang. "Dan menegaskan komitmennya untuk menyukseskan pemilu pada 2024 nanti," kata dia menegaskan.

Sebelumnya pengamat politik Rocky Gerung juga menyoroti pengakuan Jokowi tidak mengintervensi Pemilu 2024.

"Kalau Jokowi teguh hatinya, dari awal dia bilang, 'Saya tidak ingin intervensi pada siapapun'. Jadi kalau dia bilang nggak intervensi, wong dia endorse semua orang kok, itu kan dia intervensi," ucap Rocky dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI