Suara.com - Baru-baru ini Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari fraksi Gerindra, Rani Mauliani ikut mempertanyakan LPJ Formula E dari PT Jakarta Propertindo (JakPro). Pasalnya, sampai saat ini JakPro tak kunjung memberikan laporan tersebut kepada DPRD
Pegiat media sosial Jhon Sitorus dalam unggahan akun Twitternya @Miduk17 mencurigai bahwa, Partai Gerindra sedang berupaya mengkambing hitamkan Pj Gubernur Heru Budi lewat LPJ Formula E.
"Partai @Gerindra ini lucu ya. Saat Gubernur Ayat dan Mayat masih menjabat, Gerindra diam dan jinak betul. Begitu pak Heru jadI PJ Gubernur DKI Jakarta, mereka teriak-teriak minta LPJ," katanya dikutip pada Jumat, (23/12/2022).
Menurut John, permintaan Gerindra tersebut sebagai upaya untuk menutupi aib yang ada di proyek Formula E.
Baca Juga: Sandiaga Mau Nyapres, Muzani: Jika Ada Orang Selain Prabowo Ngaku Capres Gerindra Itu Ilegal!
Dia menyebut proyek Formula E memang tidak beres, salah satu indikasinya adalah LPJ yang tak kunjung selesai hingga sekarang.
Apalagi, lanjut dia, proyek Formula E itu didukung semua fraksi kecuali PDIP dan PSI.
"Padahal, LPJ mestinya bisa selesai 1 bulan setelah Formula-E dilaksanakan. Semoga masih waras," tuturnya.
"Kalau ternyata korup, Pak Heru kemudian dituntut," sambungnya.
Untuk diketahui, Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo sebelumnya mendorong Pj Gubernur Heru Budi menyerahkan LPJ pelaksanaan Formula E. Permintaan PSI tersebut diikuti oleh Gerinda.
Baca Juga: Kunjungi RSUD Pasar Minggu, Heru Budi Dapat Keluhan Kurangnya Kursi Roda untuk Pasien
Rani mengatakan, penjelasan dari JakPro mengenai pertanggungjawaban Formula E belum detail. Sehingga, bukan menjadi masalah jika pihaknya meminta LPJ Formula E. JakPro juga baru saja mengalami perombakan direksi. Karena itu, dia menunggu LPJ agar segera diserahkan ke DPRD.