Suara.com - Baru-baru ini bauktis menjadi perbincangan hangat usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melarang ekspornya mulai Juni 2023 mendatang. Hal ini disampaikan orang nomor satu itu di Istana Negara pada, Rabu (21/12/2022). Berikut serba-serbi bijih bauksit mulai dari fungsi, harga hingga larangan ekspor.
Melansir dari berbagai sumber, bauksit merupakan batuan yang terbentuk karena adanya proses lateritisasi batuan induk yang kaya akan unsur alumina, akan tetapi rendah dari unsur Si dan Fe. Biasanya, bauksit terdiri dari tiga dominan mineral aluminium hidrat yakni boehmite, gibsit, dan juga diaspora.
Adapun ketiga mineral itu sering berasosiasi terhadap mineral kuarsa, bijih Fe-Ti, lempung (kaolin), serta beberapa mineral lainnya. Dengan kata lain, bauksit adalah bahan mentah yang akan diolah menjadi Alumina dan selanjutnya akan diolah untuk menghasilkan bahan logam aluminium. Jadi bauksit adalah batuan, dan bukan merupakan mineral.
Bauksit pada umumnya akan terbentuk di lapisan tanah atas dan bisa ditemukan di sebagian besar negara di dunia. Batuan ini sebenarnya terbentuk dari "leaching" intens batuan di iklim yang memiliki hawa panas dan lembab. Dimana musim hujan dan kemarau akan terjadi secara bergantian. Dengan kata lain, bauksit kerap di berbagai daerah tropis dan subtropis.
Cadangan bijih bauksit terbanyak ditemukan di benua Afrika, Australia dan Amerika Selatan. Cadangan ini diperkirakan akan tetap bertahan selama berabad-abad meskipun lebih dari 160 juta metrik ton bijih bauksit ditambang setiap tahunnya. Australia, China, Brasil, India, dan Guinea juga menjadi negara penghasil bauksit terbesar di dunia. Cadangan bijih bauksit di negara-negara tersebut diperkirakan sebanyak 55 hingga 75 miliar metrik ton.
Selain itu Amerika Serikat juga mempunyai sejumlah kecil deposit bauksit yang berlokasi di wilayah Arkansas, Alabama, serta Georgia. Namun hingga saat ini masih sangat sedikit penambangan bauksit yang dilakukan di wilayah Amerika Serikat.
Sementara untuk Indonesia sendiri, dapat dikatakan sebagai negara yang memiliki cukup melimpah bijih bauksit. Booklet ESDM Bauksit 2020, menyebutkan jika cadangan bauksit Indonesia mencaai 4 persen dari total cadangan dunia. Disebutkan, cadangan bauksit Indonesia sekitar 1,2 miliar ton dari cadangan global yakni 30,3 miliar ton. Hal ini yang membuat Indonesia berada diurutan nomor 6 terbesar di dunia.
Fungsi Bijih Bauksit
Bijih bauksit dapat diolah menjadi smelter grade alumina (SGA) yang kemudian bisa menghasilkan aluminium ingot. Aktivitas pengolahan bauksit ini bermuara dalam industri antara dan hilir. Seperti kabel, otomotif, alat rumah tangga, konstruksi, furnitur, pipa, alat olah raga, dan juga industri aviasi atau penerbangan.
Baca Juga: Gencarkan Hilirisasi SDA, Jokowi Larang Ekspor Bijih Bauksit Mulai Juni 2023
Selain itu, bijih bauksit ini dapat diolah menjadi chemical grade alumina yang bisa dimanfaatkan untuk pemurnian air, farmasi, kosmetik, keramik, serta plastic filler.