Suara.com - Presiden Joko Widodo alias Jokowi kesal karena dituduh ikut campur dan mengintervensi penentuan partai politik peserta Pemilu 2024. Walau tak menyebut siapa, Jokowi menyindir soal frasa kekuatan besar yang dipakai dalam tuduhan tersebut atau persis seperti yang pernah diungkap oleh Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais.
Jokowi menegaskan urusan lolos atau tidaknya peserta Pemilu 2024 jadi kewenangan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurut Jokowi, pihak yang tak lolos itu langsung menuduh dan menunjuk Istana ikut campur. Lantas bagaimana kronologi Jokowi dan Amien Rais saling sindir soal intervensi pemilu? Simak penjelasan berikut ini.
1. Amien Rais Ungkap Kejanggalan Partainya Tak Lolos
Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais sebelumnya gencar mengungkap kejanggalan yang mengakibatkan partainya tak lolos verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia menduga ada campur tangan kekuasaan terkait tak lolosnya Partai Ummat. Amien Raisa bahkan heran karena merasa dianggap sebagai sebuah ancaman yang harus disingkirkan.
Baca Juga: Kahiyang Ayu Bagikan Foto Al Nahyan 'Si Bocil Paling Aktif' Tepar, Netizen: Baterainya Habis
"Saya memang merasa mengapa ya dengan saya semakin tua kok ditakuti. Jadi saya dianggap semacam 'kelilip' di mata dan harus dibuang," ujar Amien Rais di Kanal Youtube Karni Ilyas Club.
Amien Rais menduga hal itu juga imbas dari sikapnya yang terkenal kritis tentang pemerintahan Jokowi. Walau begitu, Amien berani menjamin segala sikap kritis baik dirinya atau Partai Ummat tak akan keluar dari jalur konsititusi yang ada.
"Saya berkali-kali mengatakan sejak kami deklarasi, Partai Ummat memegang sepenuhnya aturan main demokrasi, tidak terbesit sedikit pun Partai Ummat pakai cara ekstra konstitusional dan ekstra demokrasi," ujar Mantan Ketua MPR ini.
Amien Rais lalu membeberkan sejumlah kejanggalan terkait Partai Ummat yang tak lolos verifikasi. Ia menyinggung perlakuan tak adil KPU daerah mengenai format verfikasi melalui video mengingat di beberapa daerah hadir langsung untuk verifikasi sangat sulit. Amien menilai verifikasi lewat video tersebut berlaku untuk partai lain tetapi tidak dengan partainya.
"Mengapa yang lainnya boleh kalau Partai Ummat tidak boleh? Ada pesan dari atas, partai lain boleh pakai video, Partai Ummat tidak boleh," beber Amien Rais. Terkait hal ini, Partai Ummat sudah melakukan gugatan ke Bawaslu terkait tidak lolosnya mereka sebagai peserta Pemilu 2024.
Baca Juga: Gibran Tanggapi Sinis Rencana Presiden Jokowi Cabut PPKM: Kenapa Tidak dari Dulu?
Sebagai informasi, Partai Ummat menjadi satu-satunya partai yang tak lolos dalam tahap verifikasi faktual Komisi Pemilihan Umum (KPU). Partai Ummat dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) di dua provinsi yakni Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara.
2. Jokowi Kesal Dituduh Intervensi Pemilu 2024
Jokowi mengungkap kekesalan karena dituduh ikut campur dan mengintervensi penentuan partai politik peserta Pemilu 2024. Ia pun menegaskan urusan lolos atau tidaknya peserta Pemilu 2024 jadi kewenangan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kekuatan besar ikut campur, kekuatan besar intervensi, saya itu gak ngerti apa-apa masalahnya, ini kan urusan KPU," kata Jokowi dalam acara HUT ke-16 Partai Hanura di JCC Senayan, Jakarta pada Rabu (21/12/2022).
Selain itu Jokowi menegaskan bahwa KPU adalah lembaga independen sehingga tidak mungkin Istana ikut-ikutan mengintervensi. Ia khawatir tuduhan semacam ini bisa melebar ke mana-mana, misalnya ketika nanti ada partai yang gagal membentuk koalisi.
"Nanti yang dituduh Istana lagi, padahal kita itu gak ngerti koalisi antarpartai, antarketua partai yang ketemu, yang enak kambing hitamkan, menuduh Presiden, Istana, Jokowi, paling mudah dan paling enak, ada lagi nanti," ujar Jokowi.
Kontributor : Trias Rohmadoni