Suara.com - Pemerintah Afghanistan yang dipimpin Taliban telah melarang perempuan untuk menempuh pendidikan tinggi atau kuliah. Aturan itu rupanya mendapatkan kritikan keras dari dunia, bahkan banyak negara Islam lainnya.
Melalui pernyataan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengaku terkejut dan menyesali keputusan pemerintah Afghanistan yang menolak hak perempuan Afghanistan untuk mengenyam pendidikan di universitas.
Arab Saudi pun langsung mendesak Taliban segera membatalkan larangan tersebut.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Qatar. Negara ini menyampaikan keprihatinan dan kekecewaan mendalam atas larangan yang diterapkan Taliban.
Baca Juga: Kesaksian Mac Allister Soal Sosok Kepemimpinan Messi, Bikin Skuad Argentina Patuh: Punya Daya Magis!
Melalui rilis resmi, Kementerian Qatar mendesak pemerintah Taliban untuk meninjau ulang keputusan mereka terkait larangan kaum perempuan menempuh pendidikan, agar sejalan dengan ajaran agama Islam, khususnya mengenai hak-hak kaum perempuan.
Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan Tinggi Taliban mengumumkan larangan berkuliah bagi perempuan pada Selasa (20/12/2022). Keputusan itu segera berlaku sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Sontak, larangan Taliban itu menuai kecaman luas di seluruh penjuru dunia, terutama dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amerika Serikat, Turki, dan sejumlah negara lainnya.