Ngeri! Demokrat Ungkap Ada Operasi Politik Gagalkan Koalisi, Sebut Curhatan Jokowi Cuma Upaya Cuci Tangan

Kamis, 22 Desember 2022 | 14:57 WIB
Ngeri! Demokrat Ungkap Ada Operasi Politik Gagalkan Koalisi, Sebut Curhatan Jokowi Cuma Upaya Cuci Tangan
Ngeri! Demokrat Ungkap Ada Operasi Politik Gagalkan Koalisi, Sebut Curhatan Jokowi Cuma Upaya Cuci Tangan. (Biro Setpres)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Demokrat melihat ada gelagat dari Presiden Jokowi yang ingin cuci tangan dan enggan disalahkan perihal pembentukan koalisi di antara partai koalisi. Penilaian itu dilihat dari curhatan Jokowi yang gerah karena merasa dikambinghitamkan terkait pelaksanaan Pemilu, Pilpres serta koalisi.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan berdasarkan rekam jejak yang sudah-sudah, maka dapat diduga pernyataan Jokowi memang sebagai prakondisi untuk suatu operasi politik.

"Operasi politik penggagalan koalisi yang nantinya ini akan dijadikan sebagai justifikasi," kata Kamhar kepada wartawan, Kamis (22/12/2022).

"Pernyataan ini terbaca sebagai upaya cuci tangan," sambungnya.

Partai Demokrat sebelumnya menilai keluh kesah Jokowi yang merasa kerap dituduh ikut campur tangan Pemilu dan Pilpres akibat ulah dirinya sendiri yang cawe-cawe urusan tersebut.

Kamhar mengatakan kekhawatiran Jokowi bahwa Istana akan disalahkan kembali justru menunjukkan kegalauan presiden. Pasalnya, kata Kamhar, Jokowi selama ini terlalu jauh ikut campur pada proses politik yang berjalan menuju Pilpres 2024.

"Publik masih mengingat pernyataan ‘ojo kesusu’ dan meng-endorse beberapa nama sebagai capres menunjukan Pak Jokowi memiliki intensi tertentu," kata Kamhar.

Sindir Balik Penuduhnya

Baca Juga: Gerah Istana Sering Dituduh, Demokrat Anggap Salah Jokowi Sendiri Terlalu Jauh Ikut Campur Urusan Pilpres

Diketahui, Jokowi menyindir pihak-pihak yang kerap menuduh dirinya serta Istana karena dianggap selalu mengintervensi segala hal. Padahal ditegaskan Jokowi hal itu tidak pernah dilakukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI