Suara.com - Terungkap sudah siapa saja menteri yang disindir Presiden Joko Widodo ketika nyanyi-nyanyi tidak mengajaknya. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan siapa saja menteri yang terlibat.
Sebagai salah satu menteri yang terlibat, Sri Mulyani mengaku tersindir dengan ucapan Jokowi dalam pidatonya di Outlook Perekonomian Indonesia 2023. Jokowi curhat ketika para menterinya hanya lapor kepadanya ketika sedang pusing, tapi giliran nyanyi-nyanyi ia tidak diajak.
"Presiden @jokowi menyindir kami para menteri, kalau ada masalah datang dan lapor ke Presiden, kalau acara nyanyi dan makan-makan, para menteri tidak mengundang beliau," Sri Mulyani mengakui lewat Instagram-nya, Kamis (22/12/2022).
Menteri Sri Mulyani mengunggah momen kala dirinya beersama sejumlah menteri menyanyikan lagu Rossa berjudul 'Wanita' di sebuah acara penghargaan yang diselenggarakan oleh Kantor Menko Perekonomian.
Selain Sri Mulyani dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, di momen nyanyi-nyanyi itu turut pula Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sri Mulyani pun mengaku salah seiring dengan sindiran Jokowi mengenai momen tersebut kendati dilontarkan hanya sebatas guyonan.
"Siap salah Pak," tulis Sri Mulyani.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir sekaligus bikin guyonan kepada para menterinya, kata dia setiap kali ada masalah atau problem pasti dirinya selalu mendapatkan laporan, tetapi kalau sedang senang-senang tidak mengabarinya.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam Outlook Perekonomian Indonesia 2023 seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (21/12/2022).
Baca Juga: Makjleb! Sindiran Jokowi: Emang Paling Enak Kambinghitamkan Istana!
"Tapi yang pusing-pusing biasanya diberikan kepada saya. Kalau yang masalah, yang problem menteri menteri itu mesti menghadap saya, tapi yang enak-enak kayak kemarin nyanyi-nyanyi makan-makan tidak pernah mengajak saya," kata Jokowi.
Sebelum mengatakan ini, Jokowi memang berbicara banyak terkait persoalan ekonomi yang bakal dihadapi Indonesia, seperti situasi tahun 2023 yang bakal berhadapan dengan resesi.
"Situasi yang kita hadapi sekarang ini bukan situasi yang gampang, situasinya sangat sulit, diprediksi sulit dihitung, dan teori-teori standard semuanya sudah sulit untuk kita pakai lagi, karena semuanya sekarang keluar tidak berdasarkan pakem-pakem yang ada," kata Jokowi.