Suara.com - Presiden Joko Widodo dikenal suka menebar kode dan pernyataan bersayap di sepanjang karier politiknya.
Yang terbaru ketika Jokowi menghadiri HUT ke-16 Partai Hanura di Jakarta Convention Center, Rabu (21/12/2022). Lewat pidatonya, Jokowi diduga sedang menyindir partai lain sambil memuji kesetiaan Partai Hanura.
Dilihat di potongan video unggahan kanal YouTube Harian Kompas, terlihat momen kala Jokowi memberikan sedikit kata sambutan untuk partai sempalan Partai Golkar tersebut.
"Paling enak koalisi itu ya dengan Hanura," kata Jokowi, dikutip pada Kamis (22/12/2022). Tampak Jokowi berhenti sejenak sekadar untuk tersenyum yang seketika dibalas dengan keriuhan para hadirin.
Baca Juga: Tegas Ketum Hanura Bicara Capres Depan Jokowi: Saya Belum Dukung Siapa Pun, Apalagi Anies Baswedan!
Jokowi kemudian terang-terangan memuji kesetiaan dan konsistensi Partai Hanura untuk mendukungnya, tanpa pernah mencoba mencari kawan di luar barisan.
"Nggak tengok kanan, nggak tengok kiri. Saya, saya buktinya. Dari 2014, 2019, nggak pernah meleng kemana-mana Partai Hanura," ungkap Jokowi.
"Konsistensi itu yang penting dalam membangun negara ini, penting sekali, penting sekali," tegas orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Kendati tidak mengucapkan gamblang apa makna pidatonya, sebagian pihak menilai mantan Wali Kota Solo itu sedang menyindir Partai NasDem.
Pasalnya, partai politik yang diketuai Surya Paloh itu sudah mendeklarasikan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden mereka meskipun masih berada di barisan koalisi pemerintah.
Deklarasi Anies ini juga yang diduga kuat menjadi pemicu keretakan hubungan antara Jokowi, PDI Perjuangan, dan Partai NasDem. Misalnya saja Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang paling sering menyindir Partai NasDem walau tidak pernah secara spesifik menyebutkan sasaran kritiknya.
Di sisi lain, Partai NasDem sendiri bersikeras tetap mendukung Jokowi hingga akhir masa pemerintahan tahun 2024 mendatang. Partai NasDem hanya menegaskan pihaknya mempunyai kebijakan internal partai, termasuk mengusung Anies di Pilpres 2024.
Namun janji setia Partai NasDem ini juga disangsikan sejumlah pihak. Salah satunya politikus senior PDIP, Panda Nababan, yang sempat mengungkit momen Paloh mengancam menarik dukungan partainya karena menolak wacana pencopotan HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung.