Suara.com - Presiden Joko Widodo melemparkan sanjungan atas 'kesetiaan' Partai Hanura selama dua periode ia memimpin selalu mendukung. Bahkan Jokowi sampai bilang, paling enak berkoalisi adalah dengan Hanura.
Hal itu dikatakan Jokowi saat menghadiri HUT Partai Hanura ke-16 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (21/12/2022) kemarin.
"Paling enak koalisi itu ya memang dengan Hanura. Nggak tengok kanan, nggak tengok kiri. Saya buktinya, dari 2014, 2019, nggak pernah meleng ke mana-mana Partai Hanura. Konsistensi itu yang penting dalam membangun negara ini, penting sekali konsistensi," ujar Jokowi sebagaimana dilansir Antara.
Dalam perayaan HUT Ke-16 Partai Hanura, Presiden Jokowi hadir bersama-sama dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Keduanya memasuki tempat acara di Assembly Hall JCC secara bersama-sama.
Baca Juga: Tegas Ketum Hanura Bicara Capres Depan Jokowi: Saya Belum Dukung Siapa Pun, Apalagi Anies Baswedan!
Ia juga menyebut hanya Hanura satu-satunya partai yang acara HUT-nya dihadiri langsung oleh presiden dan wakil presiden.
"Belum pernah dalam sejarah, ulang tahun partai dihadiri Presiden dan Wakil Presiden. Hanya di Hanura. Coba dicek apa ada ulang tahun partai dihadiri Presiden dan Wakil Presiden, selain di Hanura," kata Jokowi.
OSO Minta Kader Hanura Tiru Jokowi
Sementara itu, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang (OSO) meminta para kader untuk meniru kepribadian Presiden Joko Widodo yang pandai merasa dan bukan merasa pandai.
"Kader Hanura bisa mengamalkan filosofi kehidupan raja-raja Jawa dahulu. Jangan sekali-kali kepada rakyat merasa bisa, tiru Pak Jokowi bisa merasa," kata Oesman saat memberikan sambutan.
Baca Juga: Gerah Jokowi Dituding Intervensi Partai Tak Lolos Pemilu, Maksudnya Partai Ummat?
Dia menyatakan filosofi itu, yakni "iso rumongso, ojo rumomgso iso". Dia menjelaskan maknanya, jangan sekali-kali kepada rakyat merasa bisa.
Oso mengungkapkan Hanura memiliki filosofi 5S, yakni strategi, struktur organisasi, "skil" (keterampilan), sistem, dan "speed" (kecepatan) yang pada akhirnya Partai Hanura menang.
"Dua bulan saya berkeliling Indonesia, banyak generasi milenial bergabung di Hanura," ungkapnya.
Dia menegaskan yang paling penting untuk kemenangan partai adalah para kader dari daerah.