Suara.com - PDI Perjuangan menjadi salah satu partai yang belum mendeklarasikan satu pun calon presiden (capres) untuk 2024 mendatang.
Kendati demikian, dua kader PDIP yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo sering kali digadang-gadangkan jadi calon kuat.
Ganjar memiliki suara tertinggi elektabilitas, sementara Puan Maharani disebut mendapat dukungan dari para elit PDIP termasuk Megawati Soekarnoputri yang juga ibunya sendiri.
Hal ini yang memunculkan spekulasi bahwa Ganjar kemungkinan tak akan dimajukan, bahkan dengan elektabilitas tinggi sekalipun.
Baca Juga: Pengelola Wisata Diminta Siaga Hadapi Libur Nataru, Ganjar: Jangan Sampai Ada yang Celaka
Padahal menrut Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menyebutkan bahwa PDIP bisa dapat keuntungan jika mengusung Ganjar.
"Kalau dari data statistik yang kita miiki, kalau PDIP mengusung Ganjar, akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus," ungkap Adi Prayitno dalam perbincangannya di Total Politik.
"Suara pilegnya akan naik secara signiikam, yang sekarang 19 koma sekian persen bisa naik jadi 23 persen itu data hari ini," imbuhnya.
Sebaliknya jika tak memilih Ganjar untuk dimajukan, maka PDI Perujuangan juga bisa alami kerugian.
"Sebaliknya kalau tidak usung hanjar sebagain pemilih PDIP akan hilang, bukan mayoritas ya tapi sebagian mereka adalah loyalis Ganjar yang terafiliasi sebagai loyalis Jokowi," kata Adi.
Baca Juga: Ikuti Langkah SBY Gegara Tak Kunjung Dapat Restu, Ganjar Ditantang untuk Tinggalkan Megawati
Namun demikian Adi menyebutkan bahwa meski alami penurunan suara, tak mengusung Ganjar juga tidak akan membuat PDIP kena 'tsunami'. Pasalnya PDIP memiliki pemilih setia yang presentasinya masih besar.
"Tapi sekalipun suara PDIP berkurang, tidak akan terjadi tsunami lah karena PDIP punya loyal voters, punya angka sekitar 12 persen artinya PDIP partai yang cukup kuat dan solid, dan sudah teruji."