Dudung Cengin Fadil Imran: Saya Pangdam Dia Kapolda, Saya Sudah Jadi KSAD Masih Kapolda Juga

Rabu, 21 Desember 2022 | 19:17 WIB
Dudung Cengin Fadil Imran: Saya Pangdam Dia Kapolda, Saya Sudah Jadi KSAD Masih Kapolda Juga
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. [Dok. Dispenad]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, sempat kena ledek oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Dudung Abdurachman.

Dudung meledek Fadil karena masih saja menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya, meski ia saat ini sudah menjabat sebagai KSAD.

“Kapolda Metro, ini adik asuh saya. Dulu sama-sama tugas di Kodam Jaya. Saya waktu itu Pangdam, Pangkostrad, saya sudah KSAD, (dia) masih Kapolda juga,” kata Dudung dalam sambutannya di Kodam Jaya Jayakarta, Rabu (21/12/2022).

“Kalau boleh jadi Irjenad, Irjenad ini ya,” imbuhnya.

Baca Juga: Diminta Jadi Mediator, Gibran Tegaskan Tidak Mau Intervensi Konflik Keraton Solo: Saya Cuma Tukang

Celoteh Dudung disambut gelak tawa oleh para hadirin. Selain itu, Dudung juga sempat mengenang masa saat masih menjadi Pangdam Jaya.

Ia teringat dana hibah yang diberikan Pemprov DKI ke Kodam Jaya Jayakarta sangatlah kecil, bila dibandingkan dengan satuan serupa.

“Saya heran waktu itu Kodam Jaya Jayakarta dapat hibahnya itu Rp16 miliar,” ungkapnya.

Sementara, lembaga-lembaga serupa menerima dana hibah yang cukup besar bahkan bisa 3-4 kali lipat bila dibandingkan dengan dana hibah yang diterima Kodam Jaya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (Suara.com/Yaumal)
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (Suara.com/Yaumal)

“Sementara Lakespra Rp84 miliar, Kostrad Rp52 miliar, Kopassus Rp48 miliar, Mabes AD aja dapat Rp43 miliar,” ungkapnya.

Baca Juga: Gas Kencang! NasDem Bakal Ketemu Andika Perkasa Awal Tahun, Sinyal Jadi Cawapres Anies?

Diketahui saat Dudung menjadi Pangdam Jaya, Gubernur DKI Jakarta dipimpin Anies Baswedan.

Dudung menyebut, jika tugas Kodam Jaya tidak kalah berat dengan Kostrad dan Kopasus. Kodam Jaya juga merupakan mitra Pemorov DKI Jakarta, jika terjadi sesuatu di Jakarta, yang terjun lebih dulu ke tempat kejadian adalah Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.

“Yang berangkt duluan pasti Polda dan Kodam Jaya bukan Kopassus bukan Kostrad, apalagi Mabes AD,” katanya.

“Kalau terjadi banjir dan sebagainya, kok kita malah Rp16 miliar, ironis saya bilang. Kopasus, Kostrad digerakkan atas perintah Kasad, perintah Panglima dan itu pasti diserahkan ke Kodam Jaya. Jadi Pangdam Jaya yang akan kendalikan, bukan malah mereka lebih banyak,” imbuhnya.

Diketahui, Dudung yang merupakan alumni Akademi Militer (Akmil) angkatan 1988 itu pernah menjabat sebagai Pangdam Jaya Jayakarta pada tahun 2020 hingga 2021 lalu.

Saat itu, Dudung menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono yang ditarik menjadi Pangkostrad.

Setelahnya, Dudung sempat menjabat sebagai Pangkostrad menggantikan Eko yang dimutasi menjadi Kasum TNI.

Kemudian, pada November 2021, Dudung ditarik sebagai KSAD menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang menjadi Panglima TNI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI